Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum
Front Pembela Islam (FPI), Jafar Syidiq menyerukan umat Islam yang ikut Aksi 115 atau aksi bela Palestina turut angkat senjata menyerang
Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS).
"Kalau komandan ulama, serbu Kedubes Amerika Serikat sudah siap? Sudah siap semua? Takbir!," pekik Jafar yang disambut takbir oleh massa aksi, Jumat (11/5).
Menurut Jafar penyerbuan ke Kedubes Amerika Serikat merupakan bentuk penghapusan penjajahan sesuai dengan konstitusi negara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga menegaskan bahwa aksi pembebasan Baitul Maqdis ini untuk memberikan pesan khusus kepada Presiden AS,
Donald Trump bahwa umat muslim Indonesia siap bertempur untuk membela saudara mereka di Palestina.
"Umat Islam sudah siap untuk bertempur dengan mereka. Kita siap dengan persenjataan kita," kata Jafar.
Sementara itu anggota kepolisian terlihat berjaga-jaga di depan Kantor Kedubes AS yang terletak di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Sebagaiamana yang dilaporkan
Antara, aparat kepolisian tidak membawa senjata laras panjang dan hanya memegang tameng dan kayu di depan Kedubes AS.
Polri juga telah menyiapkan beberapa kendaraan taktis, seperti water canon dan barracuda di depan Kedubes AS serta memasang kawat berduri di sepanjang jalan Merdeka Selatan, mulai dari Kedubes AS sampai kawasan Balai Kota Jakarta.
 Aksi 115 bela Palestina putihkan Monas. (CNN Indonesia/Setyo Aji Harjanto) |
Lalu lintas kendaraan di Jalan Medan Merdeka Selatan dan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, juga dialihkan sehubungan dengan adanya aksi massa dari Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis.
Akibat pengalihan arus lalu lintas itu menyebabkan kemacetan di sejumlah titik, seperti kawasan Tugu Tani, Jalan Merdeka Timur depan Stasiun Gambir, kawasan Kebon Sirih, dan beberapa titik lainnya.
Di dalam kawasan Monas terlihat sejumlah mobil tangki air yang disediakan untuk mengambil wudhu bagi massa yang akan shalat.
Rencananya massa yang sudah memulai aksi dengan shalat subuh berjamaan di Monas dan Masjid Istiqlal akan melakukan aksi hingga shalat Jumat berjamaah di tempat tersebut.
Makanan dan minuman terlihat dibagikan secara gratis oleh beberapa orang dari sejumlah organisasi massa. Hingga berita ini diturunkan, massa masih terus berdatangan ke kawasan silang Monas untuk mengikuti aksi 115 tersebut.
Aksi massa umat Islam tersebut dilakukan merespons rencana pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Yerusalem menyusul keputusan Presiden Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Israel mengklaim seluruh Yerusalem sebagai ibu kotanya, sementara Palestina menganggap sektor timur kota itu sebagai ibu kota negara masa depan mereka.
Tindakan Amerika Serikat mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel mematahkan konsensus internasional selama puluhan tahun bahwa masalah status kota itu harus diselesaikan sebagai bagian dari kesepakatan damai dua negara antara Israel dan Palestina. Keputusan pemerintah AS itu menuai reaksi dan kecaman dari sejumlah negara termasuk Indonesia.
(dal/sur)