Bom Surabaya, GP Ansor Sebut Fenomena Aksi Bom oleh Perempuan

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Minggu, 13 Mei 2018 10:51 WIB
Ketua GP Ansor mengecam keras aksi bom di Surabaya dan menyebut ada fenomena aksi terorisme oleh perempuan yang terpapar radikalisme.
GP Ansor mengecam keras bom di Surabaya dan meminta warga tetap tenang. (AFP PHOTO / JUNI KRISWANTO)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengecam keras aksi bom bunuh diri di Surabaya dan menyebut muncul fenomena aksi terorisme oleh kaum perempuan.

"Kami mengutuk keras tindakan keji, biadab, dan tidak berperikemanusian tersebut. Apalagi dilakukan di saat jemaat tengah beribadah," kata Yaqut dalam keterangan resmi yang diterima oleh CNN Indonesia pada Minggu (13/5/2018).

Menurut Yaqut, aksi bom bunuh diri di Surabaya tersebut diduga kuat merupakan aksi lone wolf, jaringan atau sel terputus teroris dan yang menarik ada fenomena aksi lone wolf ini dilakukan kaum perempuan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka terpapar radikalisme dan terorisme dari media sosial. Mereka bergerak sendiri, meski berbaiat dengan kelompok Jamaah Anshorut Daulah (JAD). Sebab itu mereka bisa membuat bom dan taktis dalam bergerak. Mereka akan terus melakukan teror. Saya melihat ini sudah darurat terorisme. Kejadian demi kejadian terus terjadi," ujarnya.
Yaqut mengatakan, aksi itu bertujuan untuk melakukan teror kepada aparat dan masyarakat, terutama pascaperistiwa di Mako Brimob. Mereka memanfaatkan momentum peristiwa Mako Brimob.

Melihat kondisi ini Gus Yaqut meminta masyarakat untuk tenang. Serahkan semua kepada aparat kepolisian.

"Tidak perlu takut, namun tetap waspada. #AyoLawanTeroris," ujarnya.
Gus Yaqut mengatakan bahwa aksi bom bunuh diri di tengah jemaat Surabaya yang tengah beribadah merupakan perbuatan keji dan tidak beradab.

Serangkaian bom meledak di Surabaya terjadi di tiga gereja berbeda di Surabaya, Minggu pagi (13/5).

Ledakan bom di Surabaya tersebut pertama terjadi di Gereja Santa Maria Tak Bercelah Ngagel pukul 07.30 WIB, disusul dengan ledakan di GKI Jalan Diponegoro pukul 07.35 WIB, dan Gereja Pantekosta Jalan Arjuna pukul 08.00 WIB.

Polda Jawa Timur mengkonfirmasi sebanyak delapan orang meninggal dunia, dan 38 orang lain mengalami luka-luka akibat ledakan bom di tiga gereja Surabaya ini. (yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER