Sel 'Tidur' Teroris Disebut Mulai Bangun Jelang Ramadan

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Minggu, 13 Mei 2018 13:39 WIB
Mabes Polri menyatakan sampai saat ini anggota Densus 88 Antiteror masih memburu anggota Jamaah Ansharut Daulah yang merencanakan serangan jelang Ramadan.
Mabes Polri menyatakan sampai saat ini anggota Densus 88 Antiteror masih memburu anggota Jamaah Ansharut Daulah yang merencanakan serangan jelang Ramadan. (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menembak mati empat orang terduga teroris di Terminal Pasirhayam, Desa Sirnagalih Kecamatan Cilaku, Cianjur, Jawa Barat, Minggu (13/5) dini hari.

Menurut Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto, mereka adalah sel-sel 'tidur' teroris dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang bangkit menjelang Ramadan dan Idul Fitri.

"Mereka adalah kelompok JAD Jabodetabek dipimpin K dan DS yang merupakan napi terorisme. Mereka sel tidur yang bangun menjelang Ramadan dan Lebaran," kata Setyo dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setyo menyatakan anggota Densus 88 Antiteror saat ini terus mengejar anggota kelompok JAD yang dikhawatirkan akan menggelar serangan lain. Sebab, kata Setyo, kelompok itu tetap menjadikan polisi sebagai target utama serangan.

"Mereka adalah dari JAD Jakarta dan Bandung, mereka bekerja sama,"

Setyo menyatakan keempat pelaku menggunakan mobil Honda Brio warna silver bernomor polisi F 1614 UZ saat menuju Jakarta. Mereka dikuntit oleh anggota Densus 88 sejak dari wilayah Sukabumi.
Saat memasuki wilayah Cianjur, tepatnya di perempatan Terminal Pasirhayam, terduga teroris yang mengetahui keberadaan petugas mencoba melarikan diri dengan masuk ke dalam kawasan terminal.

Densus 88 langsung mengejar. Namun, saat diberhentikan keempat terduga teroris mencoba melawan dengan senjata api yang mereka bawa. Setyo mengatakan anggota Densus 88 terpaksa menembak keempatnya hingga tewas. Jasad mereka lantas dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta, buat diautopsi.

Barang bukti disita polisi adalah satu unit mobil yang ditumpangi terduga teroris, dua pucuk senjata api rakitan jenis revolver, tiga buah tas yang diduga berisi bahan peledak, dua buah pelindung kepala (helm), satu lembar kertas bergambar sketsa rakitan senjata api dan beberapa barang bukti lainnya.
(ayp)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER