Sleman Siapkan 9 Titik Pengungsian Gunung Merapi

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Selasa, 22 Mei 2018 13:20 WIB
Pemerintah Kabupaten Sleman menyiapkan sekitar sembilan lokasi pengungsian setelah status Gunung Merapi dinaikan menjadi Waspada.
Pengendara melintas di jalur Boyolali-Magelang berlatar belakang letusan freatik Gunung Merapi di Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Kabupaten Sleman Yogyakarta menyiapkan sembilan lokasi pengungsian untuk masyarakat di sekitar Gunung Merapi setelah Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Yogyakarta menaikkan status Gunung Merapi dari normal menjadi Waspada.

Jurnalis TransMedia Hendrawan melaporkan jumlah lokasi pengungsian kemungkinan akan bertambah bila nantinya jumlah pengungsi bertambah.

"Merapi meliputi empat Kabupaten, Kabupaten Sleman Yogyakarta, Klaten, Boyolali dan Magelang. Di Sleman sendiri ada sembilan lokasi pengungsian, dan bila jumlah pengungsi bertambah akan disiapkan. Tadi menurut BPBD Sleman, ada dua lagi yang disiapkan," kata hendrawan seperti disiarkan CNN Indonesia TV.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hendrawan melaporkan sejak status dinaikan Senin (21/5) malam sekitar pukul 23.00 sebagian masyarakat sempat menngungsi, tapi siang ini para pengungsi mulai kembali ke rumah masing-masing.

Kata Hendrawan, pemerintah Kabupaten Sleman telah menyiapkan seluruh kebutuhan untuk pengungsi, sehingga masyarakat diimbau untuk tenang dalam menyikapi status waspada Gunung Merapi.
Sejauh ini, kata Hendrawan, pemerintah juga telah menutup jalur pendakian Merapi dan juga mengosongkan daerah di sekitar radius tiga kilometer dari puncak Merapi.

Sementara Bupati Sleman Sri Purnomo menyatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan logistik bagi para pengungsi.

"Kesadaran masyarakat lereng Merapi sudah jauh meningkat dibanding erupsi 2010. Mereka dengan kesadaran mengungsi secara mandiri saat Merapi bergolak. Namun pemerintah tetap harus mempersiapkan logistik dengan baik," kata Sri Purnomo di Posko Penanggulangan Bencana Pakem.

Menurut dia, kemarin dari BPPTKG Yogyakarta belum merekomendasikan masyarakat lereng Merapi mengungsi, tetapi karena kesadaran sendiri masyarakat mengungsi.

"Masyarakat masih ingat pada kejadian 2010. Sekarang kesadaran mereka jauh lebih bagus. Saat mereka bergerak apa yang kita siapkan harus disiapkan, seperti logistik dan lain-lain. Kemarin Tagana langsung menyiapkan makan dua kali, sahur disiapkan dari Dinsos, BPBD ada di lapangan semua bersama relawan menunggu intruksi," katanya.
(ugo/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER