Jakarta, CNN Indonesia -- Polda Riau sudah menetapkan MNZ alias Z sebagai tersangka kasus bom di gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
Universitas Riau (Unri).
"Satu orang sudah ditetapkan sebagai tersangka, inisial Z. Dan dua [orang] lagi masih diperiksa sebagai saksi," ujar Kabid Humas Polda Riau, Ajun Komisaris Besar Sunarto Senin (4/6).
Sebelumnya, tiga orang ditangkap dalam operasi Detasemen Khusus 88/Antiteror Polri, di kampus Unri, Riau, Minggu (4/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain MNZ, yang merupakan eks mahasiswa Unri, saat itu polisi juga menangkap dua bekas mahasiswa Unri lain, yakni RB alias D (34), dan OS alias K (32), pegawai swasta.
Sunarto menambahkan, RB dan K saat ini masih berstatus saksi dan dikenakan penahanan.
"Kami masih punya waktu 7 x 24 jam untuk memeriksa [RB dan K] sebagai saksi. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk statusnya naik menjadi tersangka," ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa MNZ berperan sebagai perakit BOM yang dirakit di ruangan sekretariat kemahasiswaan FISIP Unri. Sebanyak empat buah bom aktif jenis triacetone triperoxide (TATP) atau "Mother Of Satan" pun diamankan. Bom jenis ini disebut punya daya ledak sama dengan bom di Surabaya.
Mabes Polri menyebut Z diduga juga diduga membagikan cara membuat bom di jaringan grup aplikasi Telegram. Bom itu juga diduga diledakkan di tempat pemerintahan seperti DPR dan DPRD.
Terpisah, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Muhammad Iqbal mengatakan pihaknya bakal mengulik aliran dana yang didapat eks mahasiswa Unri tersebut untuk merakit bom.
"Pasti, kita telusuri [aliran dana]. Tim itu pasti bercabang dan ada sub tim termasuk tim yang akan melakukan penyelidikan
scientific identification di bidang anggaran," kata dia, di Mabes Polri Jakarta, Senin (4/6).
Terlebih, Iqbal menyebut ada dugaan keterkaitan antara MNZ dengan penyerang di Mapolda Riau.
"Nah itu sedang didalami. Ada koneksi memang dari bukti yang kita miliki baik digital dan lain-lain bahwa ada koneksi dengan penyerang Mapolda Riau yang kami lumpuhkan. Masih yang sama dari JAD [Jamaah Ansharut Daulah]," ungkap Iqbal.
Kemudian Iqbal menuturkan polisi masih mendalami jaringan-jaringan MNZ. Sejauh ini keterangan yang didapat polisi dari MNZ adalah terkait pemilihan tempat perakitan bom.
"Dari keterangan awal dari tersangka MNZ ini [kampus] adalah
safety place bagi mereka, ini tempat yang aman bagi mereka," ujar Iqbal.
(bay/arh)