Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Komisi Pemberantasan Korupsi membawa Bupati Purbalingga Tasdi ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan sebagai terperiksa setelah diamankan dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Purbalingga, Jawa Tengah, Senin (4/6).
Dilansir dari
Antara, pantauan di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin malam, Bupati Purbalingga Tasdi beserta tiga orang lainnya yang diamankan Tim KPK dalam OTT, yakni HDL (Kepala Bagian Unit Layanan Pengadaan), TGP (ajudan), dan ANB (swasta) tiba di Stasiun Purwokerto sekitar pukul 23.00 WIB setelah sempat singgah di Markas Kepolisian Resor Banyumas.
Rombongan yang dikawal personel Polres Banyumas bersenjata laras panjang itu segera memasuki ruang tunggu VIP untuk menunggu kedatangan Kereta Api Gajayana yang akan membawa mereka ke Jakarta.
Ketika dihubungi wartawan, Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kabupaten Purbalingga H.R. Bambang Irawan mengatakan bahwa pihaknya prihatin atas kasus yang menimpa Bupati Purbalingga Tasdi yang juga Ketua DPC PDIP Purbalingga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Partai prihatin dengan kasus yang menimpa Pak Tasdi. Ini menjadi pelajaran bagi semua agar dalam menjalankan pemerintahan tetap berada pada aturan," katanya.
Terkait dengan kelanjutan pemerintahan di Purbalingga, dia mengatakan bahwa PDIP akan mengikuti peraturan yang berlaku. Ia mengaku saat ini sedang menuju Semarang untuk berkoordinasi dengan Dewan Pimpinan Daerah PDIP Jateng.
Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah menyatakan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Bupati Purbalingga Tasdi terkait dengan proyek pembangunan yang ada di Purbalingga.
"Proyek pembangunan yang saya dapat informasinya, secara lebih perinci tentu saya belum sampaikan, ya, proyek pembangunan apa? Pada tahun? Akan tetapi, indikasinya penerimaan uang itu bagian dari komitmen 'fee' yang sudah dibicarakan sebelumnya," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Jakarta, Senin.
Total saat ini yang diamankan, kata Febri, ada enam orang. Adapun perinciannya empat orang diamankan di Purbalingga, dua orang lainnya di Jakarta. Informasi yang dihimpun, dua orang yang diamankan di Jakarta berinisial NBB (swasta) dan HMD (swasta). OTT tersebut diduga berkaitan dengan proyek pembangunan Purbalingga Islamic Center pada tahun anggaran 2018.
(age/age)