Jakarta, CNN Indonesia -- Penyanyi dan bintang film era 1980-an Neno Warisman meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan para pendukungnya tidak melihat pergerakan relawan #2019GantiPresiden sebagai hal yang mengancam.
Neno menekankan, #2019GantiPresiden merupakan ekspresi masyarakat yang menginginkan perubahan pemerintahan jelang pesta demokrasi 2019.
"Jangan melihat ganti presiden ini sebagai momok. Bukan. Ini adalah sebuah gerakan nurani, gerakan masyarakat," kata Neno di sela acara Peluncuran Video Klip Lagu #2019GantiPresiden di bilangan Jalan Otto Iskandardinata (Otista), Jakarta Timur, Rabu (6/6).
"Ini bukan sesuatu yang menakutkan, kami ibu-ibu yang cinta pada perubahan dan pada Negara Kesatuan Republik Indonesia," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun meminta kepada seluruh pihak, baik dari relawan #2019GantiPresiden maupun pendukung Jokowi, bisa saling menghargai perbedaan pandangan politik.
"Kita harus saling menghargai, karena ini yang disebut proses, kita dewasa apa enggak dalam berdemokrasi," kata Neno.
Dalam kesempatan ini juga, Neno meminta aparat keamanan dapat bertindak adil dalam melakukan penindakan. Selain itu, aparat juga mengedepankan musyawarah terhadap masyarakat yang mungkin bereksperesi secara berlebihan.
"Peran aparat juga sangat menentukan, jadi saya kira aparat harus bersikap sebagai bapak bagi semuanya. Jangan bapak bagi satu pihak saja," kata Neno.
Jelang pemilu 2019 tensi politik di masyarakat memang kian meningkat. Misalnya, beberapa waktu lalu terjadi aksi intimidasi yang dilakukan oleh sekelompok massa berkaus #2019GantiPresiden terhadap sejumlah orang yang mengenakan kaus #DiaSibukKerja.
Polisi membenarkan bahwa saat itu ada dua kelompok massa yang berbeda pandangan politik namun mengadakan kegiatan pada lokasi yang sama. Beberapa orang berkaus #DiaSibukKerja itu diperilakukan secara tidak menyenangkan lantaran terpisah dari kelompoknya.
(age)