Bakauheni, CNN Indonesia -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengimbau agar pemudik berangkat ke kampung halaman pada siang hari demi mencegah penumpukan penumpang pada malam hari.
Itu disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenhub Djoko Sasono usai meninjau kepadatan arus mudik Lebaran di pelabuhan penyeberangan di Lampung Selatan, Jumat (8/6) malam.
Djoko pun meminta operator kapal melakukan terobosan untuk menarik minat pemudik agar berangkat pada siang hari. Salah satunya, kata dia, dengan memberi diskon.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada beberapa cara salah satunya untuk menarik yang [menyeberang] malam bisa ke siang mungkin siang tarifnya mendapat diskon atau di [perjalanan] siang ada
doorprize atau apa yang memikat. Supaya orang akhirnya tertarik dan pendekatannya harus menarik, biar tanpa disuruh orang sudah pindah," kata Djoko di Pelabuhan Bakauheni.
Dalam peninjauan itu, Djoko mengapresiasi fasilitas pelabuhan yang dikelola oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) yang telah direnovasi pada awal tahun ini.
"Saya rasa PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) sudah menerapkan SPM (standar pelayanan minimal) dan ini yang memiliki ketentuan perundangan karena ada standar pelayanan minimal yang harus terpenuhi. Dan saya melihat ini di atas dari pada SPM tadi," kata Djoko.
Salah satu fasilitas yang diberikan PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni adalah bus untuk mengangkut pemudik yang membeludak, dari pelabuhan ke Terminal Rajabasa Lampung.
"Kita sudah sediakan 110 bus nanti dari sini ke Terminal Rajabasa sudah ada, nanti dari Polres sudah menjamin keamanan," ujar General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni Anton Murdianto. Delapan bus bahkan dilengkapi fasilitas untuk kaum difabel.
Anton menjamin jumlah bus cukup untuk melayani penumpang selama angkutan Lebaran 2018.
Kendati demikian, Djoko menilai masih ada beberapa fasilitas di pelabuhan yang harus ditingkatkan. Selain fasilitas sarana prasarana, Djoko meminta operator juga melakukan pendekatan psikologis ke penumpang agar fasilitas dapat digunakan secara maksimal.
Misalnya, mengusahakan penumpang tetap mengantre di barisan ketimbang istirahat dengan berselonjor kaki di lantai pelabuhan. Menurutnya, pendekatan dari petugas diperlukan.
"Petugas bisa bicara, barangkali front line kita yang cantik-cantik juga enggak apa-apa. Biar bapak-bapak mau pindah ke tempat yang kita sediakan," kata Djoko.
Sama dengan kondisi di Pelabuhan Penyeberangan Merak, arus mudik di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni pada H-7 Lebaran masih normal. Anton memprediksi peningkatan jumlah pemudik yang tiba di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni terjadi pada H-3 Lebaran.
(rsa)