Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Majelis Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN)
Amien Rais meluruskan pernyataannya soal ajakan
doa untuk mengganti presiden. Dia menepis pihak yang menuduhnya telah mendahului takdir dan mendikte Tuhan.
Melalui akun Instagram amienraisofficial, Amien menyebut pernyataannya soal Tuhan malu jika tidak mengabulkan doa umat yang ingin ganti presiden berpegang pada Alquran dan Hadis.
"Pegangan saya pada dua ayat Quran," kata Amien, Minggu (10/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada ayat pertama Amien mengutip Surat Adz-Drariyat ayat ke 50. Dia pun menggarisbawahi ayat
Faghfiru ilallah yang menurut tafsiran Amien: "Larilah engkau semua menuju Allah tatkala menemukan masalah dan mencari solusi."
Dalam sejumlah tafsir, ayat tersebut memiliki arti begitu pentingnya kembali kepada Allah dalam mengejar pahala dengan menaatinya dan menjauhi siksa-Nya.
Amien juga mengutip surah Al-Ghafir ayat 60. Melalui surah tersebut Amien menafsirkan bahwa apapun permintaan kepada Tuhan, maka akan dikabulkan oleh Allah.
Ayat itu berbunyi:
Waqaala rabbukumu ud'uunii astajib lakum inna alladziina yastakbiruuna 'an 'ibaadatii sayadkhuluuna jahannama daakhiriina. Ayat tersebut memiliki arti: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah kepada-Ku (berdo'a kepada-Ku) akan masuk neraka".
 Amien Rais saat umrah dengan Prabowo Subianto di Arab Saudi. (Dok. Istimewa) |
Setelah mengutip ayat Quran, Amien pun mengutip satu hadits dari Nabi Muhmmad SAW. Melalui hadis tersebut Amien menyebutkan jika Allah akan malu jika tidak mengabulkan doa hambaNya yang bersungguh-sungguh.
Hadis itu memiliki arti: "Sesungguhnya Rabb-mu (Allah) Maha Pemalu lagi Maha Mulia, Dia malu terhadap hamba-Nya (yang berdoa dengan) mengangkat kedua tangannya kepada-Nya kemudian dia menolaknya dengan hampa.
Hadis itu memang tercatat, sesuai yang dikatakan Amien, riwayat Abu Dawud dan At-Tirmidzi.
Melalui penjelasan itu, Amien menegaskan bahwa semua yang diucapkan sudah sesuai ketentuan dan ada dasarnya. Dia mengakui bahwa tidak ada manusia yang bisa mendahului takdir. Namun, apa yang diucapkannya soal cara Tuhan mengabulkan doa sudah tertulis di hadis dan Quran.
"Saya tidak sembarangan, saya jelas dan tidak ngawur. Kalau ada yang mau perpanjang atau bilang saya tidak tahu diri, monggo," demikian Amien.
Amien Rais sebelumnya meminta masyarakat berdoa untuk meminta presiden baru yang tidak mengkriminalisasi ulama dan tidak menjual kekayaan bangsa ke negeri asing. Dia bahkan menyebut Allah akan malu jika tidak mengabulkan doa jutaan umat itu.
 Amien Rais di era reformasi. (Foto: REUTERS) |
Permintaan itu disampaikan Amien dalam pidatonya di acara buka bersama kader PAN di kediaman Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di wilayah Jakarta Selatan, Sabtu (9/6).
Sepanjang pidatonya tersebut, Amien memang menyebutkan jika tahun 2019 harus memiliki pemimpin yang baru.
Menurutnya, karut-marut yang terjadi di semua tingkatan adalah tanggung jawab 'kepalanya'. Dia menyebutnya dengan perumpamaan bahwa "ikan mulai membusuk melalui kepalanya, bukan ekor maupun sirip dan perut".
"Kalau negeri ini yang demikian besar mulai oleng, utang sudah gede, infrastruktur ke semua asing, kemudian juga Meikarta juga mangkrak, reklamasi Jakarta juga lebih mangkrak lagi, siapa yang salah ya? Kepalanya. Makanya perlu ganti presiden," cetus dia.
Usai berpidato soal pemikirannya, Amien pun mengajak kader PAN yang hadir di sana untuk berdoa dan meminta pemimpin baru.
"Jadi Anda itu sekarang perlu berdoa jadi tiap sore ya tiga menit saja 'Ya Allah semoga engkau memberikan bangsa yang tercinta ini sebuah presiden baru yang cinta kepada agamamu, yang tidak akan mengkriminalisasi ulama, tidak akan menjual kekayaan bangsa ke asing dan Aseng. Kalau belasan juta tiap hari itu berdoa, Allah malu tidak mengabulkan," tuturnya.
[Gambas:Video CNN] (gil)