Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Syafruddin mengatakan situasi di Stasiun Gambir saat ini lebih tertib dibandingkan tahun lalu. Bahkan menurutnya, fasilitas di Stasiun Gambir tak berbeda jauh dengan stasiun kereta di Jerman.
"Bagus sekali, sudah seperti stasiun di Jerman, bagian Eropa. Sudah tertib sekali, tidak ada lagi orang berdiri, sudah punya
seat, seperti naik pesawat," ujar Syafruddin saat meninjau kesiapan mudik di Stasiun Gambir, Jakarta, Senin (12/6).
Syafruddin mengatakan terjadi peningkatan jumlah penumpang hingga tiga kali lipat dibandingkan hari biasa di Stasiun Gambir. Di luar mudik lebaran, kata dia, jumlah penumpang umumnya 7.000 orang. Namun, saat ini melonjak hingga 20 ribu orang. Akibatnya banyak penumpang yang tak kebagian tempat duduk di ruang tunggu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya tapi di mana-mana juga (tidak kebagian tempat duduk). Saya di Paris kapan itu juga duduk di bawah karena ruang tunggu enggak memadai. Biasa kalau lagi
peak, di seluruh dunia penumpang akan berlebihan," katanya.
Hingga Senin siang, jumlah penumpang di Stasiun Gambir telah mencapai 20.100 orang. Para penumpang umumnya mudik dengan tujuan Surabaya, Semarang, dan Yogyakarta.
Kendati demikian, Kepala Stasiun Gambir Rizki Afrida mengatakan jumlah penumpang ini masih dalam batas normal. Peningkatan jumlah penumpang ini, kata Rizki, tak lepas dari penambahan 13 kereta untuk mudik lebaran.
"Jumlahnya memang banyak tahun ini daripada tahun kemarin yang cuma 16 ribuan. Tapi data kita sampai H-1 prediksi tidak ada lonjakan tinggi," ucapnya.
Sementara terkait fasilitas ruang tunggu, lanjut Rizki, pihak stasiun sebenarnya telah menyiapkan penambahan tempat duduk. Namun, para penumpang kerap datang tiga hingga lima jam sebelum keberangkatan hingga menyebabkan kepadatan di ruang tunggu.
"Penumpang suka datang beberapa jam sebelum kan jadi penuh. Tapi ini masih wajarlah, di luar negeri juga kalau lagi
peak seperti ini," tuturnya.
(ayp)