Jakarta, CNN Indonesia -- Wacana pencalonan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais sebagai bakal calon presiden pada pilpres 2019, menuai beragam tanggapan di kalangan masyarakat hingga para elite politik.
Banyak pihak meragukan keseriusan Amien dan PAN dari wacana tersebut. Selain belum punya koalisi partai untuk memenuhi syarat 20 persen ambang batas pencalonan presiden, wacana Amien itu dianggap sebagai sebuah cek ombak semata.
"Saya melihat ini (Amien) cek ombak saja, tidak serius," kata Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago, Selasa (12/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pangi menduga wacana itu sekaligus menunjukan peran sentral Amien dalam partai berlambang matahari terbit itu. Amien dinilai sedang berupaya membangun soliditas umat dengan menggunakan gerakan politik.
"Amien Rais sekarang lagi mencoba mensolidkan umat menstransformasi gerakan umat menjadi gerakan politik menumbangkan rezim Jokowi," katanya.
Dengan peran tersebut, Pangi menduga Amien tengah berupaya mengerek elektabilitas partai dengan berharap dari coattail effect (efek ekor jas).
Namun kata dia, peranan Amien karena sosok Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan tidak dapat mengangkat partai.
"Betul tidak cukup figur Zulkifli Hasan mendongkrak elektabilitas PAN (
coattail effect) namun ada sosok figur sentral yang lainnya seperti Amin Rais diharapkan bisa menjadi insentif elektoral bagi PAN," ujarnya. Dalam beberapa survei terakhir, elektabilitas Zulkifli hanya berada di kisaran 1 persen.
Sementara itu, Pangi juga menegaskan Amien tidak dapat disamakan dengan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad meski keduanya sama-sama berusia tua. Perbedaan mendasar keduanya adalah Amien yang tidak pernah menjabat sebagai eksekutif.
"Saya pikir Amien Rais dan PAN akan rasional dan realistis, tidak bakal memaksakan kehendak," kata Pangi.
Wacana ini sebelumnya berembus saat Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengatakan partainya membuka peluang untuk mengusung Amien Rais menjadi capres meski rapat kerja nasional PAN menunjuk dirinya sebagai capres PAN.
"Tetapi siapa pun yang ingin mengambil kader terbaik PAN, siapa saja, saya ikhlas," kata Zulkifli.
Sedangkan Amien merasa masih layak untuk menjadi presiden Indonesia meski sadar usianya tak lagi muda.
(ugo/gil)