Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Perhubungan (Kemhub) menyatakan sampai saat ini puncak
arus balik belum terjadi. Berdasarkan pantauan mereka arus balik di seluruh moda transportasi masih terpantau normal dan belum mengalami lonjakan berarti.
Untuk moda darat, walaupun pada Selasa (19/6) kemarin sempat terjadi peningkatan volume kendaraan tapi kondisi tersebut baru terjadi di satu ruas saja; Tol Jakarta- Ckampek.
Sementara itu, lalu lintas di delapan ruas tol lainnya; Jakarta- Tengerang, Jagorawi, Lingkar Jakarta, Purbaleunyi, Surabaya- Gempol, Semarang, Palimana - Kanci dan Tol Belawan- Medan- Tanjung Morawa masih terpantau sepi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus Saptono, Kepala Posko Harian Mudik Kementerian Perhubungan mengatakan bahwa dengan kondisi lalu lintas tersebut kemungkinan puncak arus balik akan bergeser. Sebelumnya, Kementerian Perhubungan memperkirakan puncak arus balik akan terjadi 19-20 Juni.
Prediksi
tersebut dibuat dengan melihat waktu cuti bersama Lebaran 2018 yang akan berakhir 20 Juni ini. "Masih cukup lengang, sampai tadi belum ada peningkatan signifikan, jadi bisa saja puncaknya bergeser," katanya di Kementerian Perhubungan, Rabu (20/6).
Agus mengatakan sepinya arus balik tahun ini kemungkinan disebabkan oleh cuti bersama Lebaran yang panjang. Perpanjangan tersebut membuat pemudik leluasa memilih waktu untuk balik sehingga kepadatan lalu lintas berkurang. "Mungkin juga untuk menghindari macet, karyawan perpanjang cuti," katanya.
Sementara itu berdasarkan data Sistem Informasi Angkutan dan Sarana Transportasi Indonesia Kementerian Perhubungan jumlah penumpang arus balik yang menggunakan jalur darat pada H+3 kemarin mencapai 268.964 orang, naik sedikit jika dibanding hari sebelumnya 266.930.
Angka itu juga belum mendekati total keberangkatan penumpang seluruh moda pada puncak arus mudik Lebaran 2018 pada H-3 Lebaran, Selasa (12/6) yang mencapai 1.251.837 kendaraan.
(agt/sur)