Dedi Mulyadi Minta Komitmen Pejabat untuk Tak Berpoligami

Jakarta, CNN Indonesia -- Calon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengajak pejabat di Jawa Barat untuk tidak berpoligami. Hal ini dikatakan Dedi saat menjawab pertanyaan Guru Besar dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Elly Malihah dalam menyikapi masalah perempuan dan disabilitas.

"Kita harus mulai dengan, walaupun diperbolehkan agama tapi sisi kebatinan menyentuh perasannya tentunya komitmen pejabat untuk tidak berpoligami," kata Dedi di debat publik ketiga Cagub Jawa Barat seperti yang disiarkan Metro TV dan TV One, Jumat (22/6).

Kata Dedi, masalah perempuan bukan melulu soal pekerjaan dan fisik. Dia meminta masyarakat melihat perempuan dari sisi kebatinan.

Lihat juga: Iriawan, Sebuah Pemanasan Jelang Pilpres 2019

Selain kebatinan, Dedi mengatakan problem utama perempuan adalah soal pemenuhan kebutuhan keluarga saat suami masih hidup. Ia mencontohkan salah satu kondisi di Bandung, yakni seorang ibu janda yang memiliki dua anak disabilitas.

"Ketika suaminya meninggal maka sering terjadi problem. Dia bekerja keras berjualan risoles di pasar. Dan kemudian dia memiliki kursi roda yang satu kursi roda sudah rusak," cerita Dedi.

Melihat kondisi itu, Dedi mengusulkan agar para ibu rumah tangga (IRT) untuk diberi jaminan hidup. Sehingga saat dalam status sendiri, IRT bisa tetap berpenghidupan layak.

Lihat juga: Iriawan Dinilai Takkan Pengaruhi Hasil Pilgub Jabar

"Asuransi bagi IRT sehingga ketika suami meninggal, negara melindungi dengan asuransinya dan dia tidak lagi bergantung dengan siapapun karena negara menjamin masa depannya," tutup dia.

KPU mengusung tema 'Pembangunan Manusia yang Berkualitas untuk Mempercepat Kemajuan Jawa Barat'. Pilgub Jabar akan berlangsung 27 Juni mendatang akan diikuti empat pasang calon yakni Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, TB Hasanuddin-Anton Charliyan, Sudrajat-Ahmad Syaikhu, dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi. (asa/asa)