Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan berharap pertemuan
Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden
Jusuf Kalla Senin (25/6) malam bisa membuka peluang koalisi. Hinca berharap ada koalisi antara Demokrat dan Golkar di Pemilu tahun depan.
"Diharapkan pertemuan ini membuka peluang koalisi alternatif Golkar-Demokrat," kata Hinca Panjaitan, dalam keterangan tertulis, Selasa (26/6).
Hinca menyatakan sangat berharap hal itu terwujud karena PDI Perjuangan selaku pengusung Joko Widodo sudah memiliki mitra koalisi selain Golkar. Sementara Gerindra, kata dia, juga sudah memiliki rekan koalisi guna mendukung Prabowo Subianto sebagai capres.
Menurut Hinca, kemungkinan koalisi Demokrat - Golkar itu sangat besar. Hal itu terlihat dari kerjasama dua partai tersebut di sejumlah Pilkada. Kedua partai itu berkoalisi di Pilgub Jawa Barat, Pilgub Sumatera Utara, Pilgub Jawa Timur, hingga Pilgub Papua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertemuan keduanya diharapkan makin membuat Golkar dan Demokrat makin mesra," ujarnya.
Terpisah, Wakil Ketua Bidang Pratama DPP Partai Golkar Bambang Soesatyo alias Bamsoet justru menilai sebaliknya soal pertemuan SBY dan JK. Ia justru berharap pertemuan itu dapat membuat SBY mendukung Joko Widodo di Pilpres 2019.
"Kami berharap sih SBY bisa mendukung Pak Jokowi dalam koalisi yang sama dengan Golkar," ujar Bamsoet di Gedung DPR, Jakarta.
Lebih dari itu, ia menilai JK tidak akan mencalonkan diri sebagai capres di Pilpres 2019, termasuk menjadikan Ketua Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono sebagai cawapres. Sebab, ia yakin JK konsisten mendukung Jokowi di Pilpres 2019.
"Menurut saya jauh dari ke arah sana (JK-AHY di Pilpres 2019). Karena Pak JK sejauh yang saya ketahui konsisten berada dalam kubu Pak Jokowi," ujarnya.
(ayp/sur)