Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyebut Wakil Presiden Jusuf Kalla kemungkinan tidak akan mengikuti kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 sebagai Calon Presiden (Capres).
Pernyataan Airlangga itu menanggapi pertemuan JK dengan Presiden Republik Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono beberapa waktu lalu di kediaman SBY.
Usai pertemuan JK-SBY, Partai Demokrat berencana mengusung JK sebagai calon presiden dan menduetkannya dengan Agus Harimurti Yudhoyono.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dua hari yang lalu saya juga berkumpul dengan pak JK hal yang seperti tadi ditanyakan [pencapresan JK] kelihatannya tidak muncul," kata Airlangga saat berkunjung ke Kantor Dewan Pengurus Pusat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Jakarta, Kamis (28/6).
Airlangga mengatakan sejauh ini, rencana pembentukan poros ketiga yang digalang Demokrat, Golkar, hanyalah asumsi semata.
"Saya pikir itu pendapat Anda," terang Airlangga diikuti gelak tawa.
Dua partai tersebut masih membutuhkan satu partai lain untuk mengusung capres-cawapres di Pilpres.
Menurut Airlangga, internal Partai Golkar belum memutuskan untuk mengusung JK di Pilpres 2019.
"Kami masih berkomunikasi intens dengan Presiden," ujar dia.
JK, sebelumnya, mengaku tidak membahas politik usai mengunjungi SBY. Menurut JK, untuk membicarakan politik dengan SBY sudah sangat telat. Kedatanganya menemui SBY hanya bersilaturahmi.
Duet JK-AHY berembus kencang setelah Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon mengatakan pilihan yang tersedia untuk JK sesuai perintah konstitusi tinggal mencalonkan diri jadi calon presiden.
Jansen mengatakan putusan MK yang menolak gugatan terkait pencalonan JK sebagai Cawapres justru memotivasi Demokrat untuk mengusung JK sebagai capres di Pilpres 2019.
(ugo/asa)