Jakarta, CNN Indonesia -- Rapat pleno penghitungan perolehan suara pemilihan gubernur dan wakil gubernur Provinsi Papua pada tingkat kabupaten di Jayawijaya ricuh. Bahkan para pendukung dua pasangan calon John Wempi Wetipo dan Habel Melkias Suwae (Josua) serta pasangan petahana Lukas Enembe-Klemen Tinal (Lukmen) saling baku hantam.
Perkelahian dua kubu pendukung itu terjadi di dalam ruang rapat pleno, yang berlangsung di Kantor DPRD Jayawijaya. Pascaadu fisik dan saling lempar kursi antarpendukung, empat komisioner yang memimpin sidang langsung meninggalkan ruang sidang.
Mengutip
Antara, Sabtu (7/7), keributan dipicu tuduhan seorang saksi pendukung pasangan calon tertentu dalam rapat pleno. Saksi yang tak disebutkan namanya itu menuding KPU dan Panwaslu hendak memenangkan satu calon tertentu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aparat Kepolisian dan TNI yang berada di dalam ruang sidang berusaha melerai perkelahian dan kericuhan. Kericuhan itu berlangsung sekitar lima menit dan berhasil diakhiri.
Ruang rapat pleno yang sebelumnya dipenuhi saksi dan anggota PPD langsung sunyi. Masing-masing pendukung calon meninggalkan ruang pleno. Tak ada korban jiwa pada insiden ini.
Berdasarkan data KPU yang diakses pada Kamis (28/6), perolehan suara paslon nomor satu Lukas Enembe-Klemen Tinal sebanyak 140.659 atau 46.53 persen. Sedangkan paslon nomor dua John Wempi Wetipo-Habel Melkias Suwae mengantongi 161.636 atau setara 53.47 persen.
Angka ini masih dinamis, mengingat rekapan surat suara yang masuk baru berasal dari 1.368 TPS dari total 9.209. Dengan artian data yang masuk baru 14.86 persen. Namun, hingga Sabtu (7/7) data KPU terbaru masih belum dapat diakses.
(ugo)