Dukung Jokowi demi Proyek Mandalika, Alasan TGB Dipertanyakan
Mesha Mediani | CNN Indonesia
Selasa, 10 Jul 2018 13:52 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Said Didu mengingatkan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang atau TGB Zainul Majdi bahwa pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Mandalika telah dimulai jauh sebelum era kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Hal tersebut jadi sorotan Said, lantaran keberhasilan pembangunan KEK Mandalika disebut menjadi salah satu alasan TGB mendukung Jokowi maju sebagai calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden 2019 mendatang.
"Hanya ingin meluruskan bahwa kawasan wisata Mandalika adalah proses jangka panjang, bukan seakan-akan diselesaikan atau dilaksanakan oleh rezim sekarang," kata Said kepada CNNIndonesia.com, Selasa (10/7).
KEK Mandalika seluas 1.500 hektare (ha), kata Said, awalnya dikuasai oleh perusahaan swasta. Lantas, perusahaan tersebut terdampak krisis moneter 1998 hingga kemudian aset diambil oleh Negara.
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN melanjutkan, awalnya aset dikelola oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Namun, kebijakan pemerintahan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Jusuf Kalla (JK) tahun 2006-2007 memindahkan aset tersebut ke BUMN pengelola kawasan Nusa Dua (PT BTDC Bali) agar bisa dikembangkan.
Untuk mendukung pengembangan Kawasan Mandalika, kata Said, pemerintah saat itu mempercepat pembangunan Bandara Lombok yang lebih dekat ke kawasan Mandalika. Pembangunan selesai pada pemerintahan SBY-Boediono.
Pada pertengahan 2014 --masih pemerintahan SBY-Boediono-- pemerintah mengeluarkan keputusan agar menjadikan Mandalika sebagai KEK.
Sejak 2014 sampai sekarang, pengembangan kawasan Mandalika dilakukan oleh BUMN PT BTDC. Menurut Said, KEK tersebut belum berkembang sesuai dengan harapan.
"Perlu diluruskan agar ke depan itu pimpinan saling menghargai bahwa semua punya peran. (Pembangunan) jalan tol kan juga begitu, seolah-olah hasil karya (Jokowi) padahal sudah ada sejak Soeharto. Itu tujuan saya," kata Said.
Said mengaku tidak menyalahkan TGB yang merupakan kader Partai Demokrat itu berbelok mendukung Jokowi sebagai RI 1. Hanya saja, Said menyayangkan alasan TGB.
"Saya tidak salahkan pemilih memihak ke mana, tetapi jangan memberikan alasan yang kurang pas, kurang valid karena saya membaca berita bahwa dia mendukung ini karena pembangunan Mandalika," kata Said.
Sebelumnya, TGB menilai KEK Mandalika tergolong sukses. TGB merasa perubahan kepemimpinan nasional dapat menghambat perkembangan ekonomi dan sosial di Mandalika dan NTB.
"Kalau presiden diganti maka itu akan menganggu suasana kebatinan. Jadi ini harus dituntaskan, perlu kita dukung. Dibutuhkan dua periode untuk tuntaskan visi misi dan transformasi," kata TGB saat berkunjung ke kantor CNN Indonesia, Jakarta.
(gil)
Hal tersebut jadi sorotan Said, lantaran keberhasilan pembangunan KEK Mandalika disebut menjadi salah satu alasan TGB mendukung Jokowi maju sebagai calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden 2019 mendatang.
"Hanya ingin meluruskan bahwa kawasan wisata Mandalika adalah proses jangka panjang, bukan seakan-akan diselesaikan atau dilaksanakan oleh rezim sekarang," kata Said kepada CNNIndonesia.com, Selasa (10/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KEK Mandalika seluas 1.500 hektare (ha), kata Said, awalnya dikuasai oleh perusahaan swasta. Lantas, perusahaan tersebut terdampak krisis moneter 1998 hingga kemudian aset diambil oleh Negara.
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN melanjutkan, awalnya aset dikelola oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Namun, kebijakan pemerintahan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Jusuf Kalla (JK) tahun 2006-2007 memindahkan aset tersebut ke BUMN pengelola kawasan Nusa Dua (PT BTDC Bali) agar bisa dikembangkan.
Pada pertengahan 2014 --masih pemerintahan SBY-Boediono-- pemerintah mengeluarkan keputusan agar menjadikan Mandalika sebagai KEK.
 Said Didu mempertanyakan TGB Zainul Majdi menjadikan Mandalika sebagai alasan mendukung Jokowi.(CNN Indonesia/Hesti Rika) |
Sejak 2014 sampai sekarang, pengembangan kawasan Mandalika dilakukan oleh BUMN PT BTDC. Menurut Said, KEK tersebut belum berkembang sesuai dengan harapan.
"Perlu diluruskan agar ke depan itu pimpinan saling menghargai bahwa semua punya peran. (Pembangunan) jalan tol kan juga begitu, seolah-olah hasil karya (Jokowi) padahal sudah ada sejak Soeharto. Itu tujuan saya," kata Said.
Said mengaku tidak menyalahkan TGB yang merupakan kader Partai Demokrat itu berbelok mendukung Jokowi sebagai RI 1. Hanya saja, Said menyayangkan alasan TGB.
"Saya tidak salahkan pemilih memihak ke mana, tetapi jangan memberikan alasan yang kurang pas, kurang valid karena saya membaca berita bahwa dia mendukung ini karena pembangunan Mandalika," kata Said.
 TGB Zainul Majdi mendukunga Jokowi lanjut memimpin Indonesia. (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi) |
Sebelumnya, TGB menilai KEK Mandalika tergolong sukses. TGB merasa perubahan kepemimpinan nasional dapat menghambat perkembangan ekonomi dan sosial di Mandalika dan NTB.
"Kalau presiden diganti maka itu akan menganggu suasana kebatinan. Jadi ini harus dituntaskan, perlu kita dukung. Dibutuhkan dua periode untuk tuntaskan visi misi dan transformasi," kata TGB saat berkunjung ke kantor CNN Indonesia, Jakarta.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK