Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subiyanto menemui Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Said Aqil
Siradj di Kantor Pengurus Besar Nahdatul Ulama, kawasan Kramat Raya, Jakarta Pusat pada Senin (16/7).
Menurut informasi yang dihimpun oleh
CNNIndonesia.com, Prabowo menemui Said sekitar pukul 19.00 WIB. Pertemuan dilakukan secara tertutup dari awak media dan berlangsung sekitar satu jam.
Setelah pertemuan selesai, Prabowo mengaku hanya melakukan silahturahmi dalam rangka Hari Raya Idul Fitri. Ia juga mengatakan bahwa akan terus melakukan pendekatan terhadap NU untuk konsultasi mengenai calon wakil presiden yang akan mendampinginya dalam pilpres mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi hanya logika yang mendorong saya bahwa setiap kebijakan setiap keputusan penting, sebaiknya, konsultasi dengan NU," kata Prabowo di kantor PBNU.
Di waktu yang hampir bersamaan, Said mengatakan bahwa sudah lama pihak Prabowo ingin bersilahturahmi.
Ia juga membenarkan bahwa Prabowo akan melakukan konsultasi dengan pihaknya mengenai cawapres. Namun, Said mengaku bahwa dirinya belum mengetahui nama-nama yang sudah dikantongi oleh Prabowo.
"Nanti kalau beliau memutuskan siapa cawapresnya akan meminta masukan dari saya. Belum [tahu nama-nama cawapres], bukan namanya siapa," kata Said.
Selain memperkuat pandangan dan menyamakan persepsi, Said Aqil juga berpesan kepada Prabowo untuk tidak menggunakan agama sebagai alat politik. Secara tegas, ia menyatakan penggunaan agama sebagai alat politik untuk meraih kekuasan merupakan hal yang bodoh.
"Apapun alasannya, agama tidak boleh menjadi alat politik, betapa naif, betapa konyol apa ya nilai-nilai universal," kata Said.
(res)