Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Mulyono resmi melantik Letnan Jenderal Muhammad Andika Perkasa menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis TNI AD (Pangkostrad) di Markas Besar Angkatan Darat, Jakarta pada Senin pagi (23/7).
Andika yang juga dikenal sebagai menantu mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono itu merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1987. Sebelum resmi menjadi Pangkostrad, Andika menjabat sebagai Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan (Dankodiklat) TNI.
Promosi jabatan tersebut tertuang dalam surat yang ditandatangani langsung Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto melalui Surat Keputusan Nomor Kep/673/VII/2018 soal Pemberhentian dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan TNI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya Andika, Mulyono turut melantik tiga pejabat Pangdam dan pejabat Asisten Logistik Kasad pada kesempatan tersebut.
Mereka diantaranya Mayjen TNI A.M. Putranto yang resmi menjabat sebagai Dankodiklat AD menggantikan posisi Andika Perkasa.
Selain itu, Mayjen TNI Irwan resmi menjabat sebagai Pangdam Sriwijaya menggantikan A.M. Putranto. Mayjen Tiopan Aritonang turut menempati jabatan baru sebagai Pangdam Merdeka menggantikan Mayjen TNI Madsuni dan Mayjen TNI Surawahadi dilantik sebagau Pangdam Hasanuddin menggantikan Mayjen TNI Agus Surya Bakti.
Tak hanya itu, Brigjen TNI Jani Iswanto dilantik sebagai Asisten Logistik (Aslog) Kepala Staf Angkatan Darat menggantikan Mayjen TNI Irwan.
"Ini untuk menjaga kesinambungan kepemimpinan dalam rangka mendorong semangat pembaharuan dan penyegaran pola pikir yang akan diproyeksikan dalam rangka peningkatan kinerja sebuah instansi dan organisasi," ujar Mulyono dalam keterangan tertulis yang diterima
CNNIndonesia.com pada Senin (23/7).
Kepada para pejabat yang baru dilantik itu, Mulyono mengingatkan untuk membangun kemampuan satuan masing-masing termasuk menghadapi ancaman kejahatan dan penyerangan lewat dunia siber termasuk Cyber Narcoterorism.
"Kejahatan lintas negara ini akan menjadi ancaman serius bagi bangsa Indonesia. Oleh karena itu, kita semua harus mewaspadai, mengantisipasi dan mencegah secara dini kejahatan itu," pungkasnya.
(kid/sur)