Jakarta, CNN Indonesia -- Ozi, salah satu warga Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), langsung buru-buru keluar dari kantornya saat gempa mengguncang sekitar pukul 20.00 WITA, Minggu (5/8). Ozi mengaku tengah bekerja untuk mempersiapkan siaran langsung MotoGP.
Gempa bumi yang terjadi kali ini berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) berkekuatan 7,0 Skala Richter (SR) dan berpotensi tsunami.
"Saat mempersiapkan live MotoGP, terus terasa gempa, akhirnya keluar, di jalan tuh sudah panik," kata Ozi kepada
CNNIndonesia.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kantor Ozi berada di Jalan Bung Karno, Mataram. Menurut Ozi, saat dirinya keluar ternyata sejumlah warga telah berhamburan di jalan tersebut. Pihak kepolisian pun langsung mengamankan situasi agar tetap kondusif.
"Kami kumpul di jalanan sambil polisi mengamankan," tuturnya.
Ozi melanjutkan setelah gempa reda, beberapa ambulans mulai hilir mudik. Salah satu ambulans masuk ke dalam sebuah gereja yang berada di Jalan Bung Karno. Namun, Ozi belum mengetahui pasti terkait adanya korban jiwa.
"Tidak lama setelah gempa ambulans datang masuk ke gereja, ke rumah sakit juga, siapa yang terluka belum tahu, semua masih panik," ujarnya.
Menurut Ozi, saat gempa terjadi ledakan pada sebuah gardu induk milik PLN. Gardu tersebut berada dekat dari kantornya. Ledakan pada gardu induk itu membuat aliran listrik di Kota Mataram, dan hampir seluruh Pulau Lombok terputus.
"Hampir seluruh Lombok listrik padam, untuk saat ini," tuturnya.
Ozi mengatakan sempat terjadi gempa susulan, namun tak sekuat gempa pertama. Menurutnya, kondisi Kota Mataram masih belum kondusif dan gelap gulita akibat terputusnya aliran listrik.
"Kalau saya bilang lagi kacau pak. Ini gempa lagi pak. Gempanya kecil," kata dia.
Lebih lanjut, kata Ozi, lalu lintas di ruas jalan di Kota Mataram sudah tak beraturan lantaran banyak warga yang pergi mencari tempat tinggi menggunakan mobil dan motor. Menurutnya, sejumlah warga menuju wilayah perbukitan di Gunung Sari, Lombok Barat.
"Iya (pada lari ke bukit), makannya saya bilang kacau. Banyak yang naik motor sama mobil," ujarnya.
Meskipun banyak warga yang mulai mencari tempat tinggi, Ozi mengaku masih bertahan di Mataram. Saat ini status potensi tsunami pun telah dicabut oleh BMKG.
Jumlah korban tewas akibat gempa 7 skala richter yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat bertambah menjadi total 82 orang menurut catatan sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga pukul 02.30 WITA, Senin (6/8).
Gempa yang terjadi pada Minggu (5/8) sekitar pukul 18.00 WITA itu juga menyebabkan ratusan orang luka-luka dan ribuan rumah mengalami kerusak
(gil)