Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Sosial (
Kemensos) mengakui bahwa bantuan logistik untuk korban terdampak
gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) belum terdistribusi merata.
Berdasarkan pantauan
CNNIndonesia.com, warga yang mengungsi di perbukitan antara Dusun Mentigi dan Dusun Kecinan, Lombok Utara masih kekurangan air bersih dan makanan hingga saat ini.
Terkait hal itu, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat beralasan bantuan terkendala karena masih H+2 pascabencana yang terjadi pada Minggu (5/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Baru hari kedua, kan. Jadi kalau sekarang ada beberapa SMS (pengaduan) masuk, kami belum terima. Ini kami lagi sisir semua karena kita kan tahu ini besar dan skalanya luas," kata Harry di Jakarta, Rabu (8/8).
Harry menyebut jarak antarkecamatan di Lombok Utara cukup berjauhan dan kampungnya menyebar. Bahkan, banyak kampung masih terisolasi dan sulit diakses melalui jalur darat.
"Kalau ada kampung-kampung terisolasi, merasa belum menerima bantuan pemerintah, kita sedang sisir karena sekarang yang prioritas adalah membagikan paket sembako," kata Harry.
Kemensos telah mendistribusikan bahan pangan sebanyak 10 ribu paket. Bahan pangan itu diberikan tidak hanya bagi korban di pengungsian, namun korban yang tersebar hingga ke wilayah lain.
"Soalnya ada masyarakat yang terlanjur pergi karena ada isu tsunami, maka pergilah mereka ke sebelah gunung. Ini kami siapkan juga distribusi makanan siap saji bagi mereka," ujar Mensos Idrus Marham.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Utara, jumlah korban tewas saat ini mencapai 347 orang.
(pmg/sur)