Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden
Joko Widodo mendeklarasikan berpasangan dengan Rais Aam NU
Ma'ruf Amin, sebagai pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden 2019-2024. Partai Gerindra sebagai kelompok oposisi menyampaikan selamat atas deklarasi itu melalui media sosial Twitter.
"Kami mengucapkan selamat kepada Bapak @jokowi dan Bapak KH. Ma'ruf Amin yang telah mendeklarasikan diri sebagai Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden untuk periode 2019-2024," tulis Partai Gerindra melalui akun @Gerindra, dikutip
CNNIndonesia.com, Kamis (9/8).
Ma'ruf saat ini menjabat Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia. Pria kelahiran Tangerang, 11 Maret 1943 ini pernah mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum menjadi Ketua Umum, Ma'ruf pernah menjadi Ketua Komisi Fatwa yang bertanggung jawab soal penerbitan fatwa MUI. Dia dipandang sebagai ulama yang disegani karena menduduki beberapa posisi penting di Nahdlatul Ulama, organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia.
Ma'ruf juga memiliki keahlian dalam bidang ekonomi syariah. Dia mengemban berbagai jabatan dalam dewan pengawas syariah di sejumlah bank dan asuransi syariah.
Ma'ruf merupakan cicit dari Syekh Muhammad Nawawi al-Jawi al-Bantani, ulama besar asal Banten yang pernah menjadi Imam Masjidil haram.
Dalam catatan Wikipedia, Syekh Nawawi adalah ulama yang hidup tahun 1730 hingga 1813. Para ulama Indonesia menyebut Syekh Nawawi sebagai Bapak Kitab Kuning Indonesia. Ratusan buku pernah dia tulis semasa hidup.
Selain orang nomor satu di MUI, Ma'ruf juga menduduki jabatan tertinggi di Nahdlatul Ulama, organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia. Jabatannya adalah Rais Am atau Ketua Umum dalam arti sebenarnya.
Ma'ruf punya rekam jejak cukup panjang di dunia politik. Dia mengawali dengan menjadi anggota DPRD DKI dari fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ia kemudian bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Bersama PKB Ma'ruf menjadi anggota DPR dan MPR. Sementara di PKB, ia pernah menjadi Ketua Dewan Syuro partai yang didirikan Abdurrahman Wahid itu.
Dalam pemerintahan sebelumnya, Ma'ruf dipercaya menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak tahun 2007 hingga 2014.
(ayp)