Jakarta, CNN Indonesia -- Bakal cawapres Ma'ruf Amin mengaku belum dapat memastikan apakah akan menggunakan sarung saat kampanye dan jika terpilih menjadi wapres. Selama ini, Ma'ruf memang dikenal kerap menggunakan sarung yang terkadang dipadukan dengan jas saat menjalankan aktivitas, termasuk untuk kegiatan negara.
Dalam ketatanegaraan Indonesia saat ini, Ma'ruf kini menjabat sebagai bagian dari Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
"Lihat saja nanti," ujar pria berusia 75 itu soal sarung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ma'ruf meminta seluruh masyarakat Indonesia, termasuk pemilih baru, menggunakan hak pilih dalam Pemilu dan Pilpres 2019.
"Pemilih baru harus ikut semua dan memilih kombinasi yang tepat," ujar Pria yang juga dikenal sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Rais Aam PB Nadhlatul Ulama itu usai mendaftar sebagai bakal cawapres mendampingi bakal capres Joko Widodo di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (10/8).
Meski menyatakan hal tersebut, Maruf enggan menyebut pasangan mana yang tepat. Ia hanya tersenyum saat ditanya apakah kombinasi yang tepat adalah pasangan Presiden petahan RI Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf.
Untuk Pilpres 2019, pasangan Jokowi-Maruf didukung enam parpol dalam parlemen saat ini yakni PDIP, Golkar, PKB, PPP, NasDem, dan Hanura. Selain itu, di luar partai parlemen ada tiga yakni PKPI, PSI, dan Perindo.
Mereka akan melawan pasangan calon presiden-wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Lawan Jokowi-Ma'ruf itu didukung empat partai parlemen yakni Gerindra, PAN, PKS, dan Demokrat yang baru memberikan kepastian hari ini. Selain itu, terdapat beberapa parpol nonparlemen di antaranya Partai Berkarya, dan Partai Idaman.
(kid/gil)