Jakarta, CNN Indonesia -- Struktur tim pemenangan pasangan bakal capres dan cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin sudah diisi nama-nama dari partai koalisi. Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan bakal mendaftarkan struktur tim sukses Joko Widodo-Ma'ruf Amin ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Senin (20/8).
"Tadinya hari ini tapi kan ternyata hari Minggu KPU libur. Jadi kemungkinan besok daftar," ujar Hasto di Posko Pemenangan Cemara, Menteng, Jakarta, Minggu (19/8).
Hasto mengatakan pihaknya saat ini tengah mematangkan tahap akhir penyusunan struktur tim pemenangan tersebut. Meski sudah ada nama-nama pengurus, menurut Hasto, nama ketua tim kampanye masih menunggu informasi selanjutnya dari Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan masukkan terlebih dulu susunan tim kampanye, gambaran finalnya sudah ada. Kemudian yang masih dirahasiakan (ketua tim kampanye), Pak Jokowi kan suka sesuatu yang bikin kejut," ujar Hasto.
Hasto mengatakan ada sejumlah nama yang akan diserahkan pada Jokowi untuk dipilih sebagai ketua tim kampanye. Namun ia menolak menjelaskan latar belakang sosok yang akan menjadi ketua. Sebelumnya, beredar kabar bahwa ketua tim kampanye yang akan dipilih berasal dari kalangan PBNU atau Muhammadiyah.
"Nanti ada beberapa nama yang kita serahkan, yang penting seluruh organisasi tim kampanye telah bekerja, konsentrasi utama pembentukan tim kampanye, apalagi di daerah karena waktu juga cukup panjang," ucap Hasto.
Sesuai arahan Jokowi, lanjut Hasto, susunan tim kampanye itu akan fokus pada upaya pemenangan. Jokowi diklaim telah memiliki pengalaman menghadapi berbagai pesta demokrasi mengingat mantan wali kota Solo itu pernah mengikuti pemilihan gubernur hingga presiden pada 2014.
"Yang penting organisasi berjalan, kami juga akan lengkapi dengan juru kampanye. Jadi struktur ini benar-benar seperti arahan beliau, jangan terlalu melebar," katanya.
Di samping itu, lanjut Hasto, para kepala daerah pendukung Jokowi dan anggota dewan yang kembali mendaftarkan diri sebagai calon legislatif juga akan dilibatkan menjadi juru kampanye.
"Ada tokoh, para anggota dewan juga, karena ini serentak pileg dan pilpres sehingga keterlibatan calon anggota dewan sangat penting sebagai juru kampanye nasional," tutup Hasto.
(mik)