Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial Margowiyono mengklaim hambatan untuk menyalurkan bantuan ke korban gempa bumi Lombok adalah penyortiran bantuan itu sendiri. Sebelumnya, relawan dan korban mengaku melihat bantuan yang menumpuk di pemerintahan daerah perwakilan desa.
Menurut Margo, bantuan masih menumpuk di kantor pemerintahan daerah dan perwakilan desa karena relawan harus melakukan penyortiran barang secara seksama untuk memastikan bantuan yang tersalur layak dan aman digunakan oleh korban di Nusa Tenggara Barat. Namun penyortiran itu kadang masih terhambat karena bantuan dikirim langsung ke alamat yang spesifik.
"Persoalannya kan bantuan yang ada di bandara itu harus disortir dan yang nyortir itu kalau di Pos ya Pos. Kita enggak bisa intervensi. Kadangkala bantuan itu karena saking gratisnya oleh Pos itu ditujukan alamat, alamatnya orang itu bukan kepada posko," ujarnya saat berbincang dengan
CNNIndonesia.com pada Kamis (30/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Margo mengatakan banyak bantuan misalnya pakaian layak pakai dikirim namun setelah disortir ternyata tidak layak. Begitu juga dengan bantuan obat-obatan yang ternyata sudah kedaluwarsa.
Dia pun mengingatkan agar jangan sampai bantuan yang terlihat menumpuk tersebut dilihat ditimbun padahal memang tidak seluruhnya layak disalurkan.
"Kemarin ada hal-hal kayak gitu jadi bukan dihambat," ujarnya.
Saat ditanya upaya untuk mempercepat distribusi bantuan, Margo mengaku sudah melakukan rapat untuk merespons hal ini. Dia berharap bantuan akan datang secepatnya.
"Wah kalau itu tidak bisa dihitung ya (berapa hari untuk penyortiran) karena itu butuh relawan. Sebenarnya pengennya cepat tetapi ada privasi Pos ditujukan kepada alamat," imbuhnya
Sementara itu Kementerian Sosial telah menyalurkan bantuan untuk korban gempa Lombok di Kabupaten Sumbawa Barat senilai Rp. 5.948.673.173. Bantuan ini berupa PKH (Program Keluarga Harapan) Tahap 3 sebesar Rp. 2.949.500.000 dan Rastra Tahap 8 sebesar Rp. 1.110.560.000.
Kemensos juga menyalurkan bantuan logistik dengan total Rp. 1.828.613.173 berupa sembako 2.000 paket, alat dapur keluarga 200 paket, kasur lipat 120 lembar, velbed 50 unit, tenda serbaguna 8 unit, Tenda Keluarga 7 unit.
Bantuan lain yang disalurkan termasuk terval/tenda gulung 100 lembar, selimut 100 lembar,
family kit 100 paket,
kid ware 100 paket,
food ware 100 paket, perlengkapan dumlap 2 set, perlengkapan tagana individu 50 set, sandang 100 paket, matras 150 lembar, alat layanan dukungan psikososial 10 pkt, mobil truk serbaguna 1 unit.
Selain itu, empat ahli waris telah mendapatkan dana santunan dengan total Rp. 60 juta.
(wis)