Jakarta, CNN Indonesia --
Ledakan terjadi di komplek kosan wanita di Kampung Sampora, Kabupaten
Sukabumi, Jawa Barat. Ledakan disebut berasal dari salah satu kamar kos.
Mengutip
Antara, ledakan di Desa Bojongraharja, Kecamatan Cikembar tersebut terjadi pada Selasa (4/9) pukul 08.30 WIB.
Penghuni kamar diketahui bernama Rosha Pristiwi (22) warga Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi yang baru menikah 3 bulan dengan seorang pria warga Banten.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi mengatakan ledakan yang terjadi di kamar kos yang dihuni RP menyebabkan beberapa barang rusak seperti dispenser, plafon kamar, kasur dan beberapa barang lainnya.
Pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab terjadinya ledakan tersebut karena saat ini Tim Penjinak Bom Brimob Polda Jabar masih melakukan pemeriksaan dan anggotanya pun sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Dari dalam kamar RP kami belum mengamankan benda untuk dijadikan barang bukti karena masih menunggu pemeriksaan dari Tim Jibom," katanya.
Polisi evakuasi penghuni kosPihak kepolsian telah mengevauasi seluruh penghuni kos untuk kepentingan penyelidikan. Polisi juga masih memintai keterangan penghuni kamar kos terkait kronologis saat RP meninggalkan kamarnya hingga terjadi ledakan sekaligus kebakaran.
Namun pemeriksaan yang dilakukan secara intensif terhadap wanita berusia 22 tahun tersebut pihaknya belum bisa menyimpulkan hasilnya.
Tetapi, kata Nasriadi, jika dilihat dari lokasi ledakan, kamar yang dihuni RP pengap dan tidak ada ventilasi udara sehingga pada saat ada api menyambar ke barang yang mudah terbakar dan plafon sehingga menimbulkan ledakan.
Nasriadi mengatakan di lokasi pun ditemukan ada beberapa buku seperti judulnya
You Are Dead, Menjadi Istri yang Solehah dan ada beberapa catatan lainnya. Tetapi belum diketahui apakah buku itu milik RP atau rekannya.
RP dikenal tertutupRP sendiri dikenal warga dan tetangganya merupakan pribadi yang tertutup dan jarang bersosialisasi.
"Kamar saya berdekatan dengan kamar RP, tetapi selama satu tahun menghuni kosan ini hanya beberapa kali bertemu dan tidak pernah bertegur sapa," kata tetangga kamar RP, Eri Lusiani.
Menurutnya, selama ini dirinya memang sering melihat ada tamu RP di dalam kamarnya, tetapi ngobrolnya seperti berbisik-bisik. Kendati demikian, dirinya tidak menaruh curiga terhadapnya apalagi RP juga sama dengannya bekerja di pabrik sepatu PT GSI Cikembar.
Lanjut dia, RP baru tiga bulan terakhir ini menikah dengan seorang pria yang katanya berasal dari Banten, tetapi selama itu ia baru tiga kali melihat suaminya karena tidak mendiami kamar itu dan bekerja di luar kota.
"Saya belum pernah ngobrol karena RP pun jarang bersosialisasi dengan tetangga kamarnya, hanya jika berpapasan melemparkan senyum saja," tambahnya.
Penghuni indekos di sebelahnya, Dede Suherlan mengatakan bahwa ia terkejut dengan ledakan yang radius suaranya terdengar hingga 300 meter itu. Bahkan, anaknya yang baru berusia 2 tahun langsung menangis karena kencangnya suara ledakan dan getarannya seperti gempa bumi.
(dal)