Jakarta, CNN Indonesia -- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat menggelar kongres XXIV akhir bulan ini untuk pemilihan ketua umum yang baru. Dalam kongres itu, semua calon ketua umum PWI Pusat wajib menandatangani Pakta Integritas yang telah disepakati.
Pakta Integritas yang diajukan oleh Panitia Pengarah telah disetujui oleh Rapat Pleno Pengurus PWI Pusat, Selasa, (4/9) siang dalam rapat pleno PWI Pusat, di Jakarta.
Ketua Tim Pengarah, Ilham Bintang mengatakan Pakta Integritas itu berisi perjanjian tidak akan semua calon ketua umum tidak melakukan politik uang dan tidak membawa organisasi PWI ke dalam politik praktis atau berafiliasi dengan salah satu partai politik. Hal ini sebagai bagian untuk menjaga moral PWI sebagai organisasi wartawan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pakta Integritas ini untuk menjaga moral PWI, sekaligus sebagai contoh kepada organisasi lain," kata Ilham dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/9).
Dalam Pakta Integritas ini juga disebut, bila calon ketua umum yang kemudian terpilih menjadi ketua umum PWI terbukti terlibat politik uang wajib mengundurkan diri. Proses pengunduran sesuai dengan Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga PWI.
Ilham menambahkan, kongres PWI XXIV bakal diselenggarakan di Solo 27 -30 September. Dalam kongres akan diadakan sejumlah acara seperti saresehan kaum muda, intelektual, pejabat, dan pengusaha.
Menurut Ilham, kongres PWI kali ini sangat strategis buat PWI maupun masyarakat pers. Sebab ke depan PWI menghadapi tantangan yang luar biasa, baik dari aspek profesionalisme wartawan yang akan berhadapan dengan media sosial yang semakin liar, aspek perekonomian yang semakin berat, dan aspek politik yang semakin panas.
"Oleh karena siapa pun pemimpin PWI nantinya akan menentukan kiprah PWI yang akan datang," tegas Ilham
Sampai saat ini ada beberapa bakal calon seperi Atal Depari, Hendro Basuki, Hendri Ch Bangun, Sasongko Tedjo, Wina Armada Sukardi, dan sejumlah nama lain.
(osc/sur)