Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jendral
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding menyarankan bakal calon presiden
Joko Widodo tak memikirkan Pilpres dan tetap fokus menyelesaikan pekerjaannya sebagai presiden hingga Oktober tahun depan.
Ia mengatakan nantinya pembagian tugas kampanye akan banyak dilakukan oleh bakal calon wakil presiden Ma'ruf Amin, Erick Thohir dan Tim Kampanye Nasional di Pilpres 2019.
"Kalau pak Jokowi kan kita dorong supaya biarlah bekerja, enggak usah terlalu fokus kampanye, biar saja pak kiai maruf, saya kira cukup," kata Karding saat ditemui di Posko Cemara, Menteng, Jakarta, Jumat (7/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karding mengatakan bahwa sosok Ma'ruf Amin akan digunakan sebagai strategi meraih kemenangan di sembilan wilayah tempat Jokowi-JK keok di Pilpres 2014 lalu.
Dalam pilpres 2014, Jokowi yang saat itu berpasangan dengan Jusuf Kalla kalah di sembilan provinsi, yakni Aceh, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Jawa Barat, Banten, NTB, Kalimantan Selatan, Gorontalo, dan Maluku, serta Maluku Utara.
Terlebih lagi, kata Karding, kesembilan wilayah tersebut memiliki basis suara muslim terbesar. Karenanya, sosok Ma'ruf diperlukan untuk menggaet pemilih di wilayah tersebut.
"Nah tim lain di pembagian tugas nanti kita akan bagi tugas," kata dia.
Disisi lain, Karding pun memprediksi bahwa Pilpres 2019 mendatang bakal berjalan kondusif dibandingkan Pilpres 2014 lalu.
Sebab, pilpres 2019 nanti ia pastikan semua calon yang bertarung telah berkomitmen untuk melakukan kampanye yang sejuk dan tak menimbulkan perpecahan bagi persatuan Indonesia.
"Kemarin itu kampanyenya kasar. Ada obor rakyat, provokasi parah. Kalau sekarang saya kira kita smua berkomitmen demi Indonesia, anak bangsa, kita harus berkampanye dengan sejuk," pungkasnya.
(dal)