Jakarta, CNN Indonesia -- Para pengungsi korban
gempa di
Lombok Barat terjangkit penyakit
malaria dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
"Kondisinya (Lombok Barat) memang banyak yang terkena malaria. Banyak anak-anak yang terjangki," ujar Ari, Staf KL BPDP Lombok Barat ketika dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Sabtu (15/9).
Kondisi daerah usai gempa yang diperparah dengan musim kemarau menjadi faktor menjalarnya kedua penyakit tersebut. Saat ini, menurut dia, dinas kesehatan sudah turun langsung guna menangani permasalahan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Obat-obatan sejauh ini mencukupi. Tapi dalam rapat pos komando, ada masalah kekurangan peralatan dukungan jarum suntik," terang dia
Dikutip dari
CNNIndonesia TV, pemeritah daerah Lombok Barat telah mengeluarkan keputusan kejadian luar biasa demi penanganan maksimal. Hingga kini tercatat sebanyak 128 orang terjangkit malaria. Warga yang terjangkit tersebar di 28 dusun, 10 desa dan 3 kecamatan di Lombok Barat.
"Beberapa hari lalu saya sudah menandatangani keputusan kejadian luar biasa. Sekarang korbannya mencapai 128 orang," ujar Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid.
Guna mencegah penyebaran, pemda memberikan bantuan sebanyak dua ribu kelambu kepada para warga. Selain itu dilakukan pula tindakan pengasapan atau fogging.
Meski termasuk kejadian luar biasa, Fauzan menyebut belum ada korban jiwa.
(agi)