BKSDA Aceh Doa Bersama Warga untuk Halau Harimau

Tim | CNN Indonesia
Minggu, 23 Sep 2018 01:19 WIB
Selain melakukan penyisiran, tim BKSDA Aceh bersama warga melakukan cara spritual lewat berdoa guna mengusir harimau sumatra menjauh dari sekitar permukiman.
Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh bersama masyarakat mengadakan ritual doa bersama untuk menghalau harimau sumatra yang turun di kawasan Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh.

"Hari ini tim turun ke lokasi dengan pawang harimau dan mereka melakukan doa bersama. Itu bagian dari cara-cara spiritual yang dilakukan pawang harimau. Di beberapa lokasi ritual seperti itu berhasil," kata Kepala BKSDA Aceh, Sapto Aji Prabowo, Sabtu (22/9) malam seperti dikutip dari Antara.

Sapto mengatakan timnya segera menuju lokasi saat mendapatkan laporan penampakan empat ekor harimau sumatra (panthera tigris sumatrae) di jalan setapak yang berjarak sekitar 6 km dari permukiman penduduk.


Di lokasi tersebut sejumlah pengemudi truk berhasil mengabadikan gambar dan video empat ekor harimau saat menuju kebun sawit, namun yang terlihat jelas dari gambar hanya tiga ekor.

Sapto menyampaikan pihaknya turun guna menghalau harimau dari kawasan yang dekat permukiman itu. Usaha terakhir dalam pengusiran adalah dengan meledakkan petasan agar para harimau pergi dari lokasi itu.

"Rencananya hari ini tim kita akan memasang kamera untuk memantau, tetapi hasil tinjauan hari ini hasilnya nihil, tidak ada harimau di lokasi itu. Kalau nanti dia kembali maka akan diketahui," jelasnya.

Di lokasi tersebut tim melakukan pemeriksaan menyisir kawasan hutan untuk memastikan tidak ada perangkap harimau ataupun melihat tanda-tanda pernah terjadinya konflik satwa dengan masyarakat di lokasi itu.

Meski demikian, kata Sapto, lokasi tersebut sudah menjadi wilayah pantauan pihaknya untuk mengambil langkah-langkah pencegahan agar tidak terjadi konflik satwa dengan manusia.

Namun, sepintas hasil pemantauan tidak ditemukan tanda-tanda demikian, malahan tidak ada yang melaporkan ternak mati dimakan harimau atau pun ada jejak sisa daging yang pernah dimakan harimau. Akhirnya, sambung Sapto, tim memastikan lokasi itu tidak ada konflik antara manusia dan harimau.

"Kalau memang nanti harimau itu muncul lagi, apalagi sampai mengancam penduduk, maka pilihan terakhir kita melakukan penangkapan. Tapi sejauh ini belum dan akan terus kita pantau," ujar Sapto Aji.

Mengutip dari situs WWF, harimau sumatra adalah satu dari enam subspesies harimau yang masih ada di dunia. Di antara enam subspesies tersebut, harimau sumatra adalah yang memiliki postur paling kecil.

Pada 21 April lalu, seperti dikutip dari Antara, Dirjen Konservasi SDA dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wiratno mengatakan, "Populasi harimau di Sumatra hanya sekitar 400 ekor."

Sementara itu, mengutip dari laman harimau sumatra pada situs WWF, populasi sekitar 400 ekor itu adalah data per 2004 silam. Harimau sumatra sendiri saat ini statusnya kritis.



(antara/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER