Jakarta, CNN Indonesia --
Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian, bersama dengan Sekretaris Politiknya, mengunjungi kediaman calon presiden RI nomor urut 02,
Prabowo Subianto, di Padepokan Garudayaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (26/9).
Prabowo yang juga Ketua Umum Partai Gerindra menerima Xiao Qian didampingi oleh para pengurus Gerindra, seperti Sugiono, Edhy Prabowo, Agnes Marcelina, dan kader-kader Gerindra lainnya.
Qian menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya, dan ungkapan rasa bangga dan senang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Qian mengaku, selama berdinas selama satu tahun di Indonesia, pihaknya berterima kasih mendapat sambutan yang sangat luar biasa dari Prabowo maupun Partai Gerindra.
Qian juga mengucapkan selamat kepada Prabowo yang sudah ditetapkan menjadi calon presiden pada Pilpres 2019. Dia pun mendoakan semoga Prabowo dan Gerindra sukses pada pesta demokrasi lima tahunan kali ini.
Pada kesempatan tersebut, Dubes juga menyampaikan undangan kepada Prabowo untuk menghadiri China National Day, Kamis, 27 September 2018.
Sementara itu, Prabowo menyampaikan terima kasih kepada rombongan Kedutaan Besar China yang sudah jauh-jauh datang ke Padepokan Garudayaksa.
Ia mengaku sempat menawarkan Dubes untuk menerimanya di Jakarta, Rumah Kertanegara atau kantor DPP Partai Gerindra. Namun, Qian memilih bertemu di Padepokan Garudayaksa.
"Ada sebuah ungkapan bahwa apabila ada seseorang yang ingin bertemu dengan kami, dan bersedia berkorban jauh-jauh datang, itu tandanya dia sungguh-sungguh, dan merupakan sahabat baik," kata Prabowo.
Menurut Prabowo, China adalah negara besar yang memiliki pengaruh di dunia. Mantan Danjen Kopassus itu menyebut pihaknya mendukung kerja sama yang baik antar-kedua negara, sebagaimana politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif.
"Kita harus menjalin hubungan yang baik dengan semua negara lain, baik di wilayah kawasan Asia maupun dunia, tentunya kerja sama yang menguntungkan kedua belah pihak dan sama-sama mengutamakan kepentingan nasional kedua negara," kata Prabowo.
(fra/arh)