Rizieq Shihab Akui Dicekal Pemerintah Arab Saudi

Tim | CNN Indonesia
Minggu, 30 Sep 2018 01:18 WIB
Rizieq Shihab membenarkan dirinya dicekal oleh pemerintah Arab Saudi sambil menegaskan bahwa kondisinya tetap baik, aman, dan nyaman.
Rizieq Shihab membenarkan sedang dicekal pemerintah Arab Saudi. (ANTARA FOTO/Pool/Raisan Al Farisi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Imam besar Front Pembela Islam Rizieq Shihab membenarkan dirinya sedang dicekal di Arab Saudi. Namun Rizieq menegaskan pencekalan itu untuk menyelamatkan dirinya.

"Bahwa benar saya di Arab Saudi sedang dicekal tak boleh meninggalkan Arab Saudi sehingga saya dan keluarga untuk sementara waktu belum bisa keluar dari negara Arab Saudi," kata Rizieq dalam rekaman suaranya yang diputar di tengah acara Doa Bersama untuk Keselamatan Bangsa di Monas, Jakarta, Sabtu (29/9).

"Sebagaimana pernyataan dubes Arab Saudi di Jakarta beberapa hari lalu... Bahwa pencekalan saya tak lain dan tak bukan adalah untuk menjaga keselamatan saya sekeluarga," kata dia menambahkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Atas hal itu Rizieq menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Arab Saudi, terutama kepada Raja Salman. Namun dia juga mengingatkan agar pencekalannya tidak berlarut-larut karena bisa menyebabkan dirinya melampaui izin tinggal (over stay).

Dalam rekaman suara itu Rizieq pun menyatakan bahwa dirinya dan keluarga dalam keadaan sehat.

"Tidak usah khawatir, kita semua dalam keadaan sehat. Saya dan keluarga sampai saat ini masih dalam keadaan aman, nyaman, tenang, senang tidak kekurangan suatu apapun dan insyaallah problem ini akan segera selesai dengan pertolongan Allah," ujar Rizieq.

Kabar pencekalan Rizieq diungkap pertama kali oleh kelompok Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama saat mengadu ke DPR, Selasa (25/9) lalu.

Tim Advokasi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama mengadu ke DPR untuk meminta perlindungan terhadap Rizieq.

Anggota Tim Advokasi GNPF Ulama Nasrullah Nasution mengatakan gerakan Rizieq di Arab Saudi mulai dibatasi setelah kepolisian menerbitkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) terkait dua kasus yang menjeratnya.

Pembatasan juga terjadi setelah Rizieq bertemu sejumlah tokoh seperti Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais.

"Di situ mulai gerak-gerik beliau (Rizieq) di Arab Saudi itu sangat dipantau bahkan tidak bebas lagi dalam bergerak," kata Nasrullah saat diterima Wakil Ketua DPR Fadli Zon di kompleks parlemen, Jakarta saat itu.

FPI awalnya menuding pemerintah Indonesia terlibat dalam pencekalan Rizieq. Namun hal itu dibantah oleh pemerintah hingga akhirnya keluar pernyataan dari Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta yang menyatakan akan menjaga keselamatan Rizieq selama berada di Arab Saudi. (dhf/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER