Mendagri Pastikan Pemerintahan Palu Mulai Aktif Pada Selasa

Tim | CNN Indonesia
Minggu, 30 Sep 2018 22:45 WIB
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menjamin aktivitas pemerintahan di Palu akan aktif kembali pada Selasa (2/10) setelah sempat vakum pasca gempa dan tsunami.
Warga mengambil BBM dari tangki penyimpanan bahan bakar di SPBU, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). Gempa dan tsunami di Palu mengakibatkan kesulitan BBM. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo memastikan pelayanan masyarakat dan tata pemerintahan di Kota Palu, Sulawesi Tengah, kembali normal pada Selasa (2/10), setelah sempat vakum selama tiga hari karena gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala yang terjadi Jumat lalu.

"Sabtu dan Minggu dalam keadaan vakum karena banyak pegawai kami di tingkat provinsi sampai desa banyak terkena musibah. Selasa kami membikin posko untuk menjamin tata kelola pemerintahan berjalan," ujar Tjahjo dalam wawancara dengan CNN Indonesia TV, Minggu (30/9). 

Gubernur Sulawesi Tengah telah menetapkan masa tanggap darurat pascagempa selama 14 hari, terhitung sejak 28 September hingga 11 Oktober.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kata Tjahjo untuk mendukung aktivitas pemerintahan di Kota Palu pada Selasa nanti, Kemendagri akan memberikan pendampingan kepada pemerintah daerah setempat.

Pelayanan masyarakat akan diupayakan aktif dari tingkat kota hingga kecamatan. Adapun untuk fokus pelayanan, Tjahjo berkata akan mengutamakan proses evakuasi korban gempa.

"Yang penting Pemda menampung semua masukan yang ada. Arahan Presiden dan Menko prioritaskan evakuasi dulu. Karena mulai Sabtu pagi tim dokter dan perawat dari TNI dan kepolisian bergerak," ujar Tjahjo.

Pemerintahan di Kota Palu sempat vakum hingga Minggu sejak terjadi gempa bumi dan tsunami pada Jumat lalu. Namun Tjahjo menegaskan situasi itu bukan karena kelemahan manajemen pascagempa.

Dia berkata lumpuhnya pemerintahan lebih karena pihaknya memberikan kesempatan kepada aparat sipil negara untuk membantu keluarga, kerabat, dan orang lain yang terdampak gempa dan tsunami.

Hal lain adalah tingkat kerusakan yang terjadi. Setelah gempa, Tjahjo mengatakan semua toko tutup, listrik mati, dan komunikasi tak ada. 

Tjahjo mengatakan saat ini proses pelayanan masyarakat berangsur pulih. Bantuan kepada warga mulai mengalir secara bertahap sejak Sabtu sore.

Dia pun menyatakan proses bantuan akan mengalir normal dengan dukungan TNI, Polri, BNPB, dan tim medis.

"Arahan presiden semua kementerian dan lembaga harus terjun," ujar Tjahjo.

Korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala terus bertambah. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana per hari Minggu (30/9) pukul 13.00 WIB, tercatat 832 orang meninggal dunia. Dari jumlah itu sebanyak 821 korban ada di Kota Palu dan 11 korban di Kabupaten Donggala.

Korban meninggal dunia disebabkan oleh tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa dan akibat tsunami.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan korban meninggal dunia segera dimakamkan secara layak setelah dilakukan identifikasi melalui DVI, face recognition dan sidik jari.

Untuk korban luka berat BNPB mencatat ada 540 orang dirawat di rumah sakit dan 16.732 pengungsi tersebar di 24 titik.

Korban gempa dan tsunami  diperkirakan akan terus bertambah karena masih banyak korban yang belum teridentifikasi.

"Korban diduga masih tertimbun bangunan runtruh dan daerahnya belum dijangkau oleh tim SAR," ujar Sutopo.
(wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER