Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagian besar wilayah di
Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah hingga, Jumat (5/10) malam masih gelap gulita setelah gempa berkekuatan 7,4 Skala Richter (SR) mengguncang daerah itu pada Jumat (28/9) petang.
Sejumlah jaringan instalasi listrik rusak dihantam gempa pada pekan lalu. Beberapa tiang istrik roboh dan kabel putus.
Berdasarkan laporan
Antara, beberapa desa di Sigi seperti Jono dan Sidera mengalami rusak parah. Jaringan listrik di daerah itu turut rusak total. Salah satu gardu milik PLN yang menyuplai energi listrik dari Sulewana rusak dan belum berfungsi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gelapnya wilayah tersebut, turut serta menambah ketakutan, gelisah dan trauma warga.
Warga Sigi seperti di Kecamatan Biromaru, Dolo, sampai saat ini masih bermalam dan tidur di lokasi-lokasi pengungsian.
Namun demikian, PLN mengaku telah berupaya melakukan perbaikan jaringan listrik telah dilakukan sejak Selasa (2/10) lalu agar daerah tidak lagi gelap gulita.
Karena itu, beberapa wilayah kecamatan dan desa lainnya di kabupaten itu telah terang.
Sebelumnya Kepala Pusat Data Informasi dan Humas
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengklaim aringan listrik dan suplai bahan bakar di sana juga diklaim sudah mendekati kondisi normal lebih dari 50 persen.
Sutopo menjelaskan kelistrikan di Palu sudah pulih sekitar 65 persen. Hal itu dimungkinkan karena 5 dari 7 gardu induk yang ada di sana sudah berfungsi kembali
"Lima dari tujuh gardu listrik yang mencakup wilayah Palu, Donggala, Sigi, Parigi Moutong sudah beroperasi," ujar Sutopo.
(antara/dal)