Gerindra Tuding Pemerintah Hanya Pikir Pencitraan soal BBM

tim | CNN Indonesia
Kamis, 11 Okt 2018 11:41 WIB
Ferry mengatakan bahwa rezim Jokowi telah berulang kali membuat masyarakat kesulitan. Menurutnya, hal itu telah terjadi bahkan sebelum menaikkan harga BBM.
Politikus Gerindra kritik Jokowi yang menaikkan harga BMM di saat ekonomi sedang sulit. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono menyatakan pemerintahan Presiden Joko Widodo menyusahkan rakyat dengan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).

Diketahui, Pertamina menyesuaikan harga BBM jenis Pertamax Series dan Dex Seriues serta Biosolar Non-PSO sejak Rabu (10/10).

"Pemerintah ini memang kejam sama rakyatnya," ucap Ferry saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (11/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemerintahan ini sudah kehilangan empati terhadap rakyatnya dan hanya memikirkan pencitraan agar menang pemilu," lanjutnya.


Ferry mengatakan rezim Jokowi telah berulang kali membuat masyarakat kesulitan. Itu menurutnya telah terjadi sebelum menaikkan BBM.

Ferry memberi contoh bahwa pemerintah gagal menaikkan pertumbuhan ekonomi yang berakibat menurunnya daya beli masyarakat. Selain itu, pemerintah juga dinilai tidak dapat menjaga kestabilan harga pokok, sehingga masyarakat sulit memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Ferry pun menyinggung soal pengangguran yang begitu banyak. Menurut Ferry, hal itu terjadi lantaran pemerintah banyak menggunakan tenaga kerja asing.

"Khususnya dari China," kata Ferry.


Hal lain yang disinggung Ferry yakni kondisi dunia usaha yang lesu. Dia menyebut tidak sedikit perusahaan yang gulung tikar. Menurutnya, kondisi tersebut adalah buntut dari pemerintah yang terlalu sering menggunakan jasa perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Tidak ketinggalan, Ferry pun menyebut melaksanakan impor yang berlebihan. Bahkan dia menyebutnya 'impor gila-gilaan'. Akibatnya, lanjut Ferry, petani lokal menjadi semakin terjepit karena harus bersaing dengan produk impor yang lebih murah.

"Rakyat juga dibebani rakyat yang tinggi. Jadi sempurnalah penderitaan rakyat di zaman Joko Widodo ini. Saatnya rakyat harus mengambil sikap," ucap Ferry.


Sebelumnya,PT Pertamina (Persero) menyesuaikan harga BBM nonsubsidi, jenis Pertamax Series dan Dex Series, serta Biosolar Non-PSO. Kenaikan harga ini berlaku di seluruh Indonesia mulai pukul 11.00 WIB, Rabu (10/10).

Melalui penyesuaian ini, di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, harga Pertamax menjadi Rp10.400 per liter atau naik dari harga sebelumnya Rp9.500 per liter. Sementara itu, harga Pertamax Turbo naik dari Rp10.700 per liter menjadi Rp12.250 per liter.

Kemudian, harga Pertamina Dex naik dari Rp10.500 per liter menjadi Rp11.850 per liter. Dexlite naik dari Rp9 ribu per liter menjadi Rp10.500 per liter dan Biosolar Non-PSO sebesar Rp.9.800 per liter. (bmw/dal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER