Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pamekasan, Jawa Timur, menyatakan bahwa informasi mengenai
gempa susulan berkekuatan 8,4 skala Richter yang menyebar di jejaring sosial adalah hoaks.
"Itu hoaks, dan BMKG hingga saat ini tidak meliris adanya gempa susulan, sebagaimana pesan yang berantai di berbagai grup WA di Pamekasan itu," ujar Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Pamekasan, Budi Cahyono, di Pamekasan, sebagaimana dikutip
Antara, Kamis (11/10).
Informasi yang beredar di aplikasi pesan singkat WhatsApp itu menyebutkan ada gempa susulan dan berpotensi tsunami.
Akibat pesan berantai ini, banyak warga di Keluarahan Gladak Anyar, Pamekasan, tidur di luar rumah karena khawatir terjadi gempa susulan lagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi pun mengimbau masyarakat agar tidak terburu-buru menyebarluaskan pesan yang belum jelas sumber beritanya karena akan membuat warga lainnya panik.
"Sekarang ini masyarakat sensitif jika menerima informasi gempa karena kejadiannya baru tadi pagi dan sebagaimana kita ketahui bersama banyak saudara-saudara kita yang menjadi korban," ucap Budi.
Pada Kamis dini hari memang terjadi gempa bumi berkekuatan 6,4 skala Richter dengan pusat di Situbondo dan getarannya terasa hingga Bali. Bencana ini merenggut tiga nyawa.
Setelah itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat setidaknya telah terjadi 14 kali gempa susulan. Namun, tak ada gempa yang berkekuatan 8,4 SR dan berpotensi tsunami.
(has)