Jakarta, CNN Indonesia -- Calon Wakil Presiden nomor urut 02
Sandiaga Uno meminta masyarakat tetap tenang terkait insiden pembakaran bendera tauhid oleh belasan anggota
Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (
Banser NU) di Garut.
Sandi menyebut jangan sampai kejadian tersebut malah memprovokasi masyarakat. Sebaliknya, yang mesti dilakukan saat ini adalah tetap tenang dan sejuk.
"Semua
cool, sejuk. Saya minta masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi," kata Sandi di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan, Selasa (23/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandi pun mengaku tak bisa memberikan banyak komentar terkait kejadian itu selain meminta masyarakat tetap cool. Sebab jika dia berkomentar justru bisa menimbulkan kontroversi dan malah menambah panas susasana.
"Saya tidak bisa komentar, saya enggak mau menambah panas suasana. Semua
cool saja, tetap tenang," kata Sandi.
Selebihnya, kejadian pembakaran bendera tauhid itu kata mantan wakil Gubernur Jakarta ini akan lebih baik jika diserahkan kepada pihak kepolisian.
"Biarkan aparat hukum yang menangani, kami percaya aparat bakal sangat sigap bertindak," katanya.
Belasan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Ansor, Nahdlatul Ulama (NU) Garut membakar bendera berwarna dasar hitam dan bertuliskan aksara arab berwarna putih yang mirip dengan bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Berdasarkan video berdurasi 02.05 menit yang diterima
CNNIndonesia.com dan tersebar di laman Youtube, pembakaran dilakukan oleh belasan anggota Banser seraya menyanyikan mars NU.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengatakan pembakaran terjadi saat Banser Garut merayakan hari santri pada Minggu kemarin (21/10).
"Betul. Itu di Garut. Menurut laporannya, kejadian di hari peringatan hari santri kemarin di Garut," tutur Yaqut saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Senin (22/10).
(tst/arh)