Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional
Jokowi-KH Ma'ruf Amin,
Jusuf Kalla meminta tim mengedepankan kampanye dialogis untuk menangkan jagoan mereka. Dialog merupakan cara yang bisa digunakan untuk membuat orang berpolitik secara lebih pintar.
JK mengatakan kampanye era sekarang cukup berbeda dibanding dulu. Dulu, kampanye selalu dilakukan melalui pengerahan massa dan dengan rapat akbar.
Kampanye dulu kata JK, juga selalu dilakukan dengan kuat-kuatan, bagi-bagi kaos. "Sekarang hampir tidak ada. Kini berubah menjadi dialog," katanya seperti dikutip dari
Antara, Sabtu (27/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agar sukses dalam melakukan dialog, JK juga mengimbau anggota tim untuk selalu memperbaiki pengetahuan mereka tentang isu yang akan disodorkan ke masyarakat. Pasalnya, selain calon presiden dan wakil presiden, empat bulan pertama, tim sukses juga perlu menjual calon dan programnya kepada masyarakat.
Jika penguasaan bahan dan pengetahuan tersebut tidak dimiliki, itu bisa memberikan masalah. Secara ide, mereka bisa diserang oleh kubu lawan.
"Kampanye ini seperti bulu tangkis, kita bisa mendapatkan poin kalau serangan masuk dan tidak diambil lawan. Atau, kita tidak membuat kesalahan," katanya.
"Karena pada empat bulan pertama, yang berdebat bukan calon, tapi tim sukses," ujar JK.
(antara/wis)