Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN)
Jokowi-Ma'ruf Amin,
Erick Thohir, mengaku tak ingin ada anggota tim pemenangan di seluruh Indonesia yang bersikap jemawa meski survei menunjukkan pasangan capres-cawapres nomor urut 01 unggul.
"Poling kita sangat tinggi, tetapi kita tak boleh larut. Kita harus terus berbenah dan bekerja sampai kita diputuskan sebagai pemenang," kata Erick pada pembukaan Rakernas Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin di Hotel Empire, Surabaya, Sabtu (27/10).
Erick lantas berkisah tentang Mike Tyson, juara tinju kelas berat di era 1990-an. Tyson dikenal sebagai petinju terhebat dengan rekor tak terkalahkan. Kemenangan yang diraihnya pun mayoritas bersifat mutlak karena selalu berhasil menang
knockout (KO) dari lawannya.
Namun, ketika Mike Tyson sedang berada di puncak-puncaknya, dia justru kalah KO di ronde ke-10 dari James Buster Douglas, yang sebelumnya tak diunggulkan.
Ia mengatakan rakernas ini merupakan langkah awal merapatkan barisan, konsolidasi, sekaligus mempertajam cara merealisasikan visi misi Jokowi-Ma'ruf Amin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, ajang ini akan memastikan bahwa seluruh anggota tim pemenangan menjalankan kampanye yang cerdas, bebas hoaks, bebas kebohongan, dan bebas kampanye hitam. "Dalam memenangkan pemilu, kita akan menonjolkan rekam jejak capres-cawapres kita. Gagasan, inovasi, prestasi, untuk satu tujuan Indonesia maju," ujar Erick.
Dihadiri JK dan Megawati
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama Ketua Dewan Pengarah TKN Jusuf Kalla, hadir pada pembukaan rakernas itu.
Turut bersamanya Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan Wasekjen Eriko Sotarduga, Djarot Saiful Hidayat, lalu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, dan Bupati Ngawi Budi Sulistyono.
Setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya, mengheningkan cipta, dan pembacaan teks Pancasila, para peserta dihibur tari legong yang disajikan oleh kelompok kesenian setempat.
(dea)