Jakarta, CNN Indonesia -- Keluarga penumpang pesawat
Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkalpinang yang jatuh pada Senin (29/10) memadati Bandara Depati Amir,
Pangkalpinang, Bangka Belitung.
Pesawat berisikan 188 penumpang tersebut dinyatakan jatuh di Tanjung Karawang setelah sempat hilang kontak 13 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 6.10 WIB.
Berdasarkan pantauan kontributor CNN Indonesia TV, keluarga penumpang berkumpul di pintu kedatangan menanti kepastian kabar penanganan pesawat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagian anggota keluarga penumpang disebut menangis histeris dan beberapa lainnya pingsan setelah mengetahui bahwa pesawat yang ditumpangi anggota keluarganya dipastikan jatuh.
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan juga langsung mendatangi bandara dan menemui keluarga korban.
"Saya berharap keluarga bersabar dan tidak percaya dengan informasi yang belum pasti," kata Erzaldi di Bandara Depati Amir seperti dilansir
Antara.Sementara itu, Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Depati Amir telah membuka pusat krisis atau crisis center guna memudahkan verifikasi pendataan penumpang dari keluarga dan perkembangan penanganan insiden.
Sejumlah keluarga korban dikabarkan akan diterbangkan langsung ke Jakarta setelah merampungkan pendataan di pusat krisis.
Pesawat bertipe Boeing 737-8 Max itu terakhir kali tertangkap radar pada titik koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E. Basarnas mengatakan telah menemukan puing di lokasi pesawat jatuh.
Pilot pesawat disebut sempat meminta kembali mendarat di Bandara Soekarno-Hatta karena ada kendala teknis sebelum hilang kontak.
Basarnas bersama sejumlah pihak terkait seperti Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Polres Karawang telah mengirim tim dan kapal patroli ke lokasi kejadian guna melakukan pencarian.
(rds/bir)