Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum
Partai Gerindra Ferry Juliantono menganggap Presiden Joko Widodo tetap tidak akan mendapat banyak suara pada Pilpres 2019 di
Madura meski menggratiskan tarif tol
Jembatan Suramadu. Menurutnya, suara warga Madura tidak bisa dibeli dengan cara yang itu.
"Rakyat Madura juga tahu bahwa nilai dirinya tidak sebesar tarif jalan tol suramadu," ucap dia, saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Senin (29/10).
Ferry, yang juga menjabat sebagai Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno itu, meyakini mayoritas warga Madura tetap memilih Prabowo pada Pilpres 2019 seperti pada Pilpres 2014.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sangat yakin Madura tetap menjadi lumbung suara Prabowo-Sandi," kata Ferry.
Ferry menilai Jokowi mulai kehabisan cara untuk meningkatkan elektabilitasnya. Hingga akhirnya, kata Ferry, mengambil langkah yang tergolong aneh. Salah satunya adalah menggratiskan tarif tol Jembatan Suramadu.
"Kami menganggap Jokowi sudah mulai stres, pakai cara yang aneh-aneh untuk merebut pemilih," ujar Ferry.
Sebelumnya, Presiden Jokowi membebaskan tarif tol Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dengan Madura pada Sabtu (27/10). Kebijakan itu dikeluarkan setelah beberapa hari sebelumnya calon wakil presiden pendamping Jokowi, yakni Ma'ruf Amin, berkeliling Madura.
Jokowi mengklaim penggratisan tarif Tol Jembatan Suramadu bertujuan untuk meningkatan perekonomian masyarakat Madura. Dia menilai akan lebih banyak investasi yang masuk ke Madura setelah kebijakan tersebut diterbitkan.
Ia menyatakan kebijakan ini diambil setelah mendengarkan banyak usulan dan desakan dari tokoh agama, ulama, dan kiai. Biaya pemeliharaan akan ditanggung Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
(bmw/arh)