KPK Dalami Isi Pembicaraan James Riady dengan Bupati Neneng

CNN Indonesia
Rabu, 31 Okt 2018 12:26 WIB
Hasil pengusutan yang dilakukan KPK akan mengerek informasi sejauh mana peran Lippo Group dalam dugaan suap pengurusan izin proyek Meikarta.
James Riady. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan mendalami pertemuan antara CEO Lippo Group James Riady dan Bupati nonaktif Bekasi, Neneng Hasanah Yasin. Isi pembicaraan dalam pertemuan jadi hal substansial yang diusut.

"Mulai dari pertemuan dengan bupati, baik peristiwa atau pun pembicaraan yang dilakukan," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah lewat pesan singkat, Rabu (31/10).

Mantan aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) itu melanjutkan, nantinya hasil pengusutan akan mengerek informasi sejauh mana peran Lippo Group dalam dugaan suap pengurusan izin proyek Meikarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejauh mana kontribusi Lippo membiayai proyek Meikarta," ujarnya.


Pada pemeriksaan kemarin, James hadir dalam kapasitas saksi dalam dugaan suap pengurusan izin proyek pembangunan Meikarta, di Cikarang, Kabupaten Bekasi. James diperiksa sekitar delapan jam.

Putra taipan Mochtar Riady itu dicecar 59 pertanyaan. James mengaku menjawab seluruh pertanyaan itu dengan kooperatif.

KPK Dalami Isi Pembicaraan James Riady dengan Bupati NenengFoto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono

James mengakui pernah berkunjung ke rumah Neneng, di Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, pada akhir 2017 lalu. Dia mengatakan kedatangannya sebatas silaturahmi lantaran politikus Golkar nonaktif itu baru saja melahirkan.

"Tidak ada pembicaraan lain, tidak ada pembicaraan izin, tidak membicarakan bisnis atau apa pun dengan beliau," kata dia usai diperiksa.

Terpisah, Neneng pun tak menyangkal pernah bertemu dengan James. Dia menyebut dalam pertemuan dengan James itu hanya membicarakan masalah umum. Namun, saat disinggung apakah dalam pertemuan dengan James juga dibahas masalah izin proyek Meikarta, Neneng hanya menganggukkan kepalanya.


Dalam kasus ini, selain menjerat Neneng, KPK juga menetapkan Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro sebagai tersangka. Selain itu KPK juga menetapkan tujuh tersangka lain dari unsur Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi dan pejabat Lippo Group.

Neneng dan anak buahnya diduga menerima suap Rp7 miliar dari Billy. Uang itu diduga bagian dari fee yang dijanjikan sebesar Rp13 miliar sebagai 'pelicin' pengurusan izin proyek Meikarta, proyek milik Lippo Group.

KPK Dalami Isi Pembicaraan James Riady dengan Bupati NenengFoto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono

Meikarta merupakan salah satu proyek prestisius milik Lippo. Penggarap proyek Meikarta, PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) merupakan anak usaha dari PT Lippo Cikarang Tbk. Sementara PT Lippo Cikarang Tbk adalah anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk. (fra/ain)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER