Asa Keluarga dan Sulitnya Identifikasi Bayi Korban Lion Air

CNN Indonesia
Senin, 05 Nov 2018 17:10 WIB
Salah satu keluarga korban mempertanyakan belum teridentifikasinya bayi yang menjadi korban jatuhnya Lion Air JT610. Diketahui ada dua bayi yang jadi korban.
Proses identifikasi korban jatuhnya Lion Air JT610. (CNN Indonesia/Bintoro Agung Sugiharto).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kapusdokkes) Polri Brigadir Jenderal Arthur Tampi mengakui hingga saat ini pihaknya memang belum bisa mengidentifikasi bagian tubuh bayi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT610 di perairan Pantai Pakis, Karawang, Jawa Barat. Diketahui ada dua bayi yang turut menjadi korban pesawat Lion Air nahas tersebut.

Hal ini disampaikan Arthur setelah salah satu keluarga korban mempertanyakannya. Pria yang enggan menyebutkan nama itu mengatakan sampai hari ini bayi tersebut belum juga teridentifikasi. Keluarga pun masih terus menanti dan berharap agar bayi dimaksud bisa teridentifikasi dan diserahkan ke keluarga.

"Saya minta datanya, kenapa sampai sekarang belum juga diinformasikan kepada kami," kata pria tersebut di Hotel Ibis, Cawang, Jakarta Timur, Senin (5/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arthur bersama pihak Basarnas, TNI, dan Kementerian Perhubungan bertemu keluarga korban terkait penjelasan proses evakuasi dan pencarian Lion Air JT610 yang hari ini sudah memasuki hari ke delapan.

Arthur menjelaskan hingga saat ini pihaknya belum menemukan adanya kecocokan DNA antara data antemortem dari keluarga dengan data postmortem pada bagian tubuh bayi dimaksud. Pemeriksaan pun dilakukan dengan sangat saksama mengingat ada dua bagian tubuh bayi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Di kita (RS Polri) ada body part bayi, diperkirakan dua bayi, tapi DNA belum ada yang cocok. Kami nggak mungkin mau salah berikan ke orang lain," kata Arthur.

Arthur menjelaskan lebih lanjut proses pemeriksaan DNA sedikitnya memerlukan waktu empat hingga lima hari, bahkan bisa delapan hari. Bila tidak ada kecocokan, tim DVI akan melakukan proses pemeriksaan dari awal lagi.

"Kita sudah mengambil DNA, kan tadi kami sampaikan ada yang gagal dan kita ulang lagi. Kita kan enggak mungkin mau memberikan salah ke keluarga, jangan sampai tertukar body part," kata Arthur.

Arthur menegaskan proses identifikasi akan dimaksimalkan dan dituntaskan pihaknya. Dia juga meyakinkan seluruh keluarga korban yang hadir bahwa pihaknya tidak akam menguburkan secara massal jasad korban yang sudah ditemukan.

"Kami tekankan tidak akan ada yang dikubur massal, semua akan teridentifikasi dengan DNA," kata dia. (tst/osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER