Bandung, CNN Indonesia --
Tanah longsor menyebabkan jalur utama penghubung Cianjur Selatan dengan Kabupaten Bandung terputus. Material tanah, batu, dan pohon tertimbun setebal kurang lebih 4 meter di atas permukaan jalan.
Kepala Pelaksana Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Dodi Permadi, membenarkan kejadian tersebut.
"Pada hari Sabtu tanggal 10 November 2018 pukul 20.00 WIB, hujan deras dan berlangsung lama sehingga mengakibatkan longsor di beberapa kecamatan di Kabupaten Cianjur yaitu Kecamatan Naringgul, Cikadu, dan Sukaresmi," jelas Dodi dalam keterangan tertulis yang diterima
CNNIndonesia.com, Minggu (11/11).
Longsor yang menutup ruas jalan, kata Dodi, terjadi di ruas jalan provinsi kilometer 232+800 dan kilometer 36+300, Naringgul Cidaun, Kabupaten Cianjur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga mengakibatkan tertimbunnya jalan provinsi sepanjang lebih dari 60 meter di kilometer 232+800 dan 15 meter di kilometer 36+300," kata Dodi.
Akibat kejadian ini, kendaraan dari arah Ciwidey di Bandung Barat maupun Cidaun di Cianjur tidak bisa melintas.
"Jalur transportasi di lokasi tersebut terhambat dan pembersihan harus menggunakan alat berat," jelas Dodi.
Selain di Naringgul, longsor juga terjadi di Kampung Cigerenem, Desa Cikadu, Kecamatan Cikadu yang mengakibatkan satu rumah terancam.
Longsor juga terjadi di Kampung Jukutsiil, Desa Cikanyere, Kecamatan Sukaresmi yang mengakibatkan jembatan sepanjang 10 meter rusak.
Dodi menambahkan upaya penanganan telah dilakukan di antaranya melakukan penilaian ke lokasi kejadian serta berkoordinasi dengan aparat setempat dan dinas terkait.
Sementara itu, hujan deras yang mengguyur Kota Cimahi dan sekitarnya sejak Minggu (11/11) siang pukul 13.00 WIB mengakibatkan sejumlah titik terdampak banjir Cileuncang.
Berdasarkan laporan Humas Kantor SAR Bandung, Joshua Banjarnahor, titik genangan air terparah akibat jebolnya tanggul di RW 09 dan 19 Citeureup.
"Lebih banyaknya bersumber dari luapan drainase," kata Joshua.
Tim gabungan, kata dia, terjun ke lapangan melihat kondisi dan melakukan pnilaian.
"Tim SAR gabungan bergerak ke wilayah utara. Banjir dan genangan dalam waktu 2-3 jam sudah kembali surut," ujarnya.
(hyg/fea)