Jakarta, CNN Indonesia -- Pembangunan jembatan penyeberangan multiguna (JPM) atau
skybridge di Tanah Abang, Jakarta Pusat, kembali molor dari target penyelesaian yang ditentukan.
Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C. Pinontoan mengatakan pembangunan
skybridge tersebut sampai saat ini memang belum rampung.
Meski demikian, Yoory yakin pembangunan bakal segera rampung seluruhnya paling lambat 15 hari ke depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu kan enggak lama lagi, 10-15 hari ke depan sudah selesai semuanya," kata Yoory saat dihubungi, Senin (12/11).
Awalnya pembangunan
skybridge ditargetkan selesai pada 15 Oktober, namun target itu meleset. Kemudian, PD Pembangunan Sarana Jaya menargetkan
skybridge bakal selesai pada akhir Oktober. Tapi, target itu lagi-lagi meleset.
Di awal November, Yoory sempat menyatakan pihaknya bakal merampungkan pembangunan pada 9 atau 10 November. Namun hingga saat ini pembangunan tak juga selesai.
Yoory pun mengakui waktu penyelesaian yang ditetapkan pihaknya memang meleset dari target.
"Target kita tadinya mau bisa digunakan secara terbatas, tapi kita lihat kondisi di lapangan, keputusannya ini harus selesai sempurna dulu, baru itu bisa digunakan," ujarnya.
Yoory mengatakan saat ini pembangunan
skybridge masuk tahap akhir atau finalisasi untuk mempercantik jembatan tersebut.
Pekerja menyelesaikan pembangunan konstruksi jembatan layang multiguna atau skybridge Tanah Abang, Jakarta. (CNN Indonesia/Hesti Rika) |
Dia berdalih, lamanya pembangunan jembatan tersebut juga dipengaruhi banyaknya permintaan dari pihak PT KAI.
"Pagar sudah dipasang, minta dibuka, minta dibikinin pintu untuk keamanan, kita berusaha akomodir mana yang bisa kita akomodir supaya betul-betul semuanya bisa menerima kehadiran JPM ini, termasuk KAI juga minta penambahan
pallet," tutur Yoory.
Di sisi lain, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengatakan kehadiran S
kybridge Tanah Abang tersebut juga belum bisa menjamin para PKL tak lagi berjualan di sepanjang Jalan Jatibaru.
Pemprov DKI melalui Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan berencana memindahkan PKL yang selama ini berjualan di sepanjang Jalan Jatibaru ke
skybridge. Dengan memindahkan PKL tersebut Jalan Jatibaru bisa kembali dibuka untuk lalu lintas kendaraan.
Skybridge Tanah Abang akan dilengkapi 446 kios berukuran 1,5 x 2 meter untuk para PKL. Nantinya PKL yang berjualan di atas
skybridge diwajibkan membayar biaya retribusi Rp500 ribu per bulan untuk biaya kebersihan, keamanan, dan penerangan.
"Memang enggak ada PKL lagi di bawah (Jalan Jatibaru)? Ada lagi PKL, pasti ada PKL, problema baru lagi, tambah problema," kata Prasetio di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (12/11).
Tak hanya itu, politisi PDIP ini pun menilai pembangunan
Skybridge Tanah Abang tidak memperhatikan aspek estetika.
Dibandingkan membangun
skybridge, ia lebih menyarankan Pemprov DKI membuat terowongan bawah tanah (
tunnel) di Blok G Tanah Abang sebagai tempat berjualan PKL.
"Terus dari stasiun beli aja tanah, di-
bebasin untuk jalan kaki," katanya.
(pmg/dis/pmg)