Jakarta, CNN Indonesia -- Juru Kampanye Nasional pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01
Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Eva Kusuma Sundari mengkritik pernyataan politikus
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera yang menyebut harga telur di Malaysia lebih murah ketimbang di Indonesia.
Menurutnya, pernyataan Mardani tak sesuai dengan realitas di lapangan. Eva mengklaim harga telur di tanah air masih lebih murah ketimbang di negeri jiran tersebut.
"Harga telur di Indonesia masih lebih murah ketimbang disana," kata Eva saat dihubungi
CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Rabu (21/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politisi PDIP itu turut menuding Mardani maupun tim sukses
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tak memiliki narasi maupun program yang konkret untuk mengkritisi pasangan Jokowi-Ma'ruf.
Sehingga, kata dia, Mardani hanya mampu menyebarkan berita hoaks tanpa melalui pengecekan ulang terlebih dulu berdasar fakta sebenarnya di lapangan.
"Itu tanda oposisi miskin imajinasi jadi
nyerangnya hoaks melulu," kata dia.
Selain itu, Eva turut menyesalkan kubu Prabowo-Sandiaga yang kerap melontarkan pernyataan hoaks kepada masyarakat. Ia menyarankan agar masyarakat tak mudah mempercayai anggota timses kubu Prabowo-Sandiaga karena kerap asal bicara tanpa didukung fakta objektif.
"Mulai tempe setipis ATM, uang Rp100 ribu tak bisa dapat apa-apa, harga ayam di Singapura lebih murah dibanding Indonesia, dan yang terakhir uang Rp50 ribu tak bisa dapat apa-apa, jadi semua hoaks," kata Eva.
Sebelumnya, Mardani membandingkan harga telur di Indonesia dengan Malaysia.
Menurutnya, harga telur ayam di Malaysia hanya sekitar Rp12 ribu per kilogram (kg). Sementara di Indonesia sendiri harganya bisa mencapai Rp25 ribu per kg.
"Kayaan Malaysia tapi harga (telur) hanya Rp12 ribu per kilogram karena rantai pasokan cukup, rantai distribusinya sesuai," ucap Mardani di Jakarta, Selasa (20/11).
(rzr/dal)