Jakarta, CNN Indonesia -- Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) atau
skybridge Tanah Abang, Jakarta, disebut belum bisa diresmikan karena masih mengevaluasi penempatan
Pedagang Kaki Lima (PKL) di jembatan itu.
"Belum [bisa diresmikan], besok [Selasa, 27/11] kita baru mau evaluasi apa [PKL] mau dinaikin," kata Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi, saat dikonfirmasi, Senin (26/11).
Irwandi mengungkapkan masih perlu ada diskusi lebih lanjut terkait penataan pedagang. Hal itu bertujuan untuk memastikan tak ada PKL yang telah ditempatkan di
skybridge kembali turun ke jalan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau [di
skybirdge] sepi [pembeli], [pedagang] turun lagi, repot. Makanya evaluasi dulu, [PKL] bisa dinaikin apa tidak [ke
skybridge], kan berembuk dulu," ujarnya.
Di sisi lain, Irwandi menuturkan masih ada perjanjian kerja sama (PKS) yang harus dilakukan antara Pemprov DKI dengan PT KAI. Namun, PKS tersebut sampai saat ini masih disiapkan.
"Ini harus ada MoU [nota kesepahaman] PKS. PKS-nya masih disiapin," ucap dia.
Terkait penyelesaian proyek tersebut, Irwandi menyebut saat ini Pemprov DKI telah menyelesaikan pembangunan empat toilet di
skybridge sesuai dengan permintaan dari pihak PT KAI. Selain itu, pembangunan gate atau pintu masuk keluar penumpang juga tengah dikerjakan.
"Ada pembuatan gate yang harus dikerjakan terus ada yang pengaturan in outnya penumpang. Sudah disepakati. Tinggal kita bangun sarananya aja," tuturnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pembangunan
skybridge ditargetkan selesai pada 23 November.
Namun, berdasarkan hasil koordinasi antara PD Pembangunan Sarana Jaya dengan PT KAI masih ada sejumlah hal yang harus dipersiapkan sehingga
skybridge tak bisa langsung digunakan meski telah selesai dibangun.
Salah satunya, terkait dengan evaluasi arus penumpang Stasiun Tanah Abang setelah
skybridge terbangun dan tersambung dengan stasiun. Nantinya, akan ada 446 PKL yang ditempatkan di atas
skybridge Tanah Abang tersebut.
(arh)