JK Khawatir Masyarakat Bingung Jika PMP Kembali Dihidupkan

CNN Indonesia
Selasa, 27 Nov 2018 16:39 WIB
Wapres Jusuf Kalla menyatakan penerapan ideologi Pancasila bagi masyarakat tak cukup selesai dengan kurikulum semata.
Wapres Jusuf Kalla menyatakan penerapan ideologi Pancasila bagi masyarakat tak cukup selesai dengan kurikulum semata. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyatakan rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk memasukkan kembali mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) perlu dikaji ulang.

Menurut JK, pendidikan tentang pancasila selama ini telah diajarkan di sekolah melalui pelajaran kewarganegaraan.

"Ya kan kita sudah melakukan itu. Tapi tetap saja kan, makanya muncul tentang revolusi mental atau pancasila. Kalau terlalu banyak, masyarakat malah bingung nanti," ujar JK di kantor wakil presiden Jakarta, Selasa (27/11).

Alih-alih memasukkan dalam materi pelajaran, kata JK, pancasila mestinya dapat diterapkan langsung dalam kehidupan sehari-hari. Sebab tak semua permasalahan moral dapat diselesaikan melalui pelajaran di sekolah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Justru kita harus berikan contoh pelaksanaan pancasila itu begini, keadilan itu begini, ke-Tuhanan yang maha esa itu begini, tidak hanya dengan memasukkan ke kurikulum lalu seakan semua beres," terangnya.

Kemendikbud sebelumnya berencana kembali memasukan mata pelajaran PMP untuk menguatkan nilai-nilai Pancasila sejak dini di lingkungan sekolah.

PMP merupakan mata pelajaran yang diajarkan di sekolah sejak 1975 menggantikan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan yang telah masuk dalam kurikulum sekolah di Indonesia sejak tahun 1968.

Namun, mata pelajaran PMP diubah lagi pada tahun 1994 menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), dan pada masa Reformasi PPKn diubah menjadi PKn dengan menghilangkan kata Pancasila yang dianggap sebagai produk Orde Baru. (pris/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER