TKN Sebut Jokowi Belum Terima Undangan Reuni Aksi 212

CNN Indonesia
Jumat, 30 Nov 2018 08:24 WIB
TKN Jokowi kembali mengingatkan agar acara Reuni Aksi 212 tidak terselip agenda kampanye pasangan capres-cawapres tertentu.
Wakil Ketua TKN, Abdul Kadir Karding menyebut Jokowi belum menerima undangan Reuni Aksi 212. (Foto: CNN Indonesia/Bimo Wiwoho).
Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'aruf Amin menyebut pihaknya belum mendapatkan surat undangan yang ditujukan kepada Presiden Jokowi untuk menghadiri Reuni Akbar Mujahid 212.

"Pertama, saya belum update informasi apakah memang diundang, soal keputusan dateng atau tidak tergantung temen-temen di setneg (sekretaris negara)," ujar Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'aruf Abdul Kadir Karding kepada CNNIndonesia.com, Kamis (29/11).

Karding mengatakan, terkait keputusan Presiden Jokowi datang atau tidak ke acara Reuni Akbar Mujahid 212 bergantung pada staf Sekretariat Negara, apakah diundang sebagai presiden bukan sebagai capres.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Senada dengan Karding, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'aruf Amin Hasto Kristiyanto mengatakan belum mendapatkan surat undangan dari PA 212. Namun demikian, Hasto berharap reuni yang diselenggarakan PA 212 bukan dijadikan sebagai kampanye terselubung.

"Ya jangan sampai reuni dijadikan sebagai kampanye terselubung, jangan sampai ada agenda-agenda yang didalamnya ada organisasi-organisasi tertentu yang menurut konstitusi kita, justru berbeda dengan garis politik," ujar Hasto di Posko Cemara, Gondangdia, Jakarta, Kamis (29/11) malam.


Lebih lanjut, kata Hasto, acara reuni dinilai wajar untuk ajang nostalgia. Ia menegaskan kembali, jangan sampai acara Reuni Akbar Mujahid 212 ini dijadikan kampanye karena kampanye massa belum dimulai.

Reuni Akbar 212 kali ini, Slamet mengatakan PA 212 memilih menggunakan kata 'mujahid' menggantikan kata 'alumni' pada nama acara. Hal itu dilakukan untuk membuka pintu bagi orang yang tak ikut Aksi Bela Islam 212 pada 2 Desember 2016 lalu.

Panitia penyelenggara mengklaim persiapan acara, hampir rampung. Sesuai rencana, aksi tetap sesuai rencana dipusatkan di Monumen Nasional, Jakarta Pusat.


"Persiapan sudah 95 persen," kata Panglima Laskar FPI, Maman Suryadi saat dihubungi, Kamis (29/11).

Maman yang bertindak sebagai koordinator keamanan Reuni 212 mengatakan aksi akan diselenggarakan secara damai. Para peserta dipastikan tidak terprovokasi dengan segala bentuk aksi lainnya, termasuk kabar rencana aksi tandingan yang digagas Kapitra Ampera.

Menurutnya, massa aksi 212 sudah cukup dewasa menunjukkan bahwa umat Muslim bisa menyampaikan aksi dengan santun. Koordinasi dengan kepolisian dan pemerintah daerah, dalam hal ini Pemprov DKI, kata Maman, sudah intensif dilakukan. (din/ain)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER