Perusakan Polsek Ciracas, Komisi III Tunggu Penyelidikan

CNN Indonesia
Rabu, 12 Des 2018 23:10 WIB
Anggota Komisi III Ahmad Sahroni meminta semua pihak menunggu proses hukum terkait penyerangan Markas Polsek Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (12/12) dinihari.
Polsek Ciracas. (CNN Indonesia/Dhio Faiz)
Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta semua pihak menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum terkait penyerangan Markas Polsek Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (12/12) dinihari yang disebut-sebut dipicu oleh pengeroyokan juru parkir terhadap anggota TNI. Dia juga meminta semua pihak untuk menahan diri atas peristiwa penyerangan Polsek Ciracas tersebut.

Demikian pula untuk dugaan identitas massa perusak Polsek Ciracas, politikus Partai NasDem ini meminta semua pihak untuk menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan bersama antara Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya.

"Mengenai identitas perusak, termasuk apakah ada kaitannya dengan peristiwa pengeroyokan anggota TNI oleh juru parkir sebaiknya menunggu hasil resmi penyelidikan Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya. Jangan menduga-duga dulu," ucap Sahroni, Rabu (12/12).
Selain itu Sahroni juga mengapresiasi respon cepat Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis dan Pangdam Jaya Mayjen Joni Supriyanto terkait penyerangan Polsek Ciracas dalam meredam peristiwa semakin membesar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sangat menyayangkan terjadinya peristiwa perusakan Polsek Ciracas yang disebut-sebut berlatarbelakang pengeroyokan anggota TNI. Langkah Kapolda dan Pangdam yang langsung mendatangi lokasi saya nilai upaya positif untuk meredam semakin memanasnya gejolak yang terjadi malam itu," ujarnya.

Sebelumnya, Kapolda Idham Azis usai mengunjungi Polsek Ciracas yang dirusak mengungkapkan bahwa aksi anarkis massa diduga karena mencari tahu soal keberadaan pelaku pemukulan terhadap anggota TNI.
"Kita tidak tahu massa dari mana. Itu massa yang kurang puas atas penanganan kasus yang terjadi sehari sebelumnya. Kemudian, dampak dari ketidakpuasan itu, sebagian massa itu, yang kurang-lebih 200 orang merangsek masuk untuk mengecek apakah benar tahanan yang memukul rekan mereka sudah ditahan," terang Idham.

Idham membeberkan, meski Kapolsek Ciracas dan Kapolres Jakarta Timur sudah memberi penjelasan tengah memburu pelaku pemukulan, namun massa masih merasa tidak puas hingga melakukan tindakan anarkistis dan merusak sejumlah kendaraan.

Sementara Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) Jaya/Jayakarta Kolonel Inf Kristomei SianturiPolisi Militer (POM) TNI AD telah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk mengusut tuntas kasus pembakaran yang disebut-sebut terkait dengan kasus pengeroyokan anggota TNI beberapa hari sebelum kejadian.

"Pom TNI AD dan Polda Metro tengah mengusut kasus pembakaran Mapolsek Ciracas apakah ada keterlibatan oknum TNI AD," kata Kristomei seperti dikutip Antara. (panji/age/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER